Annyeong haseyo….
Ini lanjutan art yang kemarin maaf kalau ceritanya gaje,, gak nyambung dan sulit dimengerti maklum penulis amatiran silahkan dibaca..
Banayak tyepo bertebaran…….
Author : Dian a.k.a Park Hyun Mi
Cast : Park Hyun Mi a.k.a Hyumi
Choi Siwon a.k.a Siwon
Lee Donghae a.k.a Donghae
Yoon Soo Hee a.k.a Sohee
Rating : One Shoot / cepat.
Genre : Sad Romance
Siwon mengantarku pulang kami sama2 terdiam
“kenapa kau ikut duduk bersama kami saat makan siang??”tanyaku menatapnya memecahkan keheningan –dia menegok ke arahku sekilas yang kemudian kembali mengamati jalan
“bukankah memang harus seperti itu atasan harus selalu menjaga hubunga baik dengan pegawainya”jawabnya kembali melirikku dan tersenyum
“tapi aku takut ada salah paham- nanti mereka berpikiran yang bukan2”aku berpaling darinya memilih menatap jalan
“memangnya apa yang kita lakukan??”tanyanya polos
“sudahlah”potongku tanpa beralih dari pandanganku kesamping
“kau marah??!”tanyanya sambil mencuri-curi melihatku
“ani…. Aku tidak marah”
“masa”tanyanya menggodak
“benar”jawabku yakin masih tidak memandangnya
“kenapa tidak marah… marah saja aku lebih suka”ucapannya membuatku berpaling dan menghadapnnya dengan pandangan tidak mengerti
“banyak dari pria yang tidak suka kalau yeojanya marah tapi oppa kau malah suka melihat ku marah”ucapku cemberut
“kau tau-aku yakin kalau setiap orang melihat raut wajahmu saat marah mereka pasti akan berfikiran yang sama denganku yaitu membuatmu terus-terusan marah”dia tersenyum bahkan aku baru sadar sejak tadi dia terus tersenyum
“aku suka melihatmu tersenyum oppa kau sangat manis”akuku jujur hingga membuatnya menatapku
“benarkah??!!”tanyanya tidak percaya “baguslah kalau begitu”ucapnya dengan senyum kemenangan
Mobilnya berhenti dan ternyata kami sudah berada didepan apartemenku
aku pun mengambil tasku dan melihat ke arah luar jalan rasanya malas sekali beranjak dari sini
“hyumi”panggilnya lembut yang membuatku memandang kearahnya
“ne”
“besok aku akan menjemputmu disini,, bolehkah”tawarnya aku teringat donghae yang tadi siang menghubungiku dan katanya dia akan langsung pergi ke luar kota beberapa hari mengurusi pekerjaannya aku pun menyetujuinya dengan menganggukan kepalaku –siwon tersenyum kemudian mencondongkan badannya meraih pegangan pintu dan membukanya untukku yang membuat jarak di antara kami sangat dekat dia melihat ke arahku hingga mata kami bertemu aku terdiam begitu juga dengannya aku mengerjapkan mataku berusaha sadar setelah terbuka dia kembali ketempatnya aku pun langsung berusaha bangkit namun dia menahan tanganku membuatku menoleh ke arahnya dengan cepat dia menyentuh bibirku dengan bibirnya tak lama dia melepaskannya spontan membuat pipiku merona karenanya
“mianhae… aku terbawa suasan”gumamnya
“a…ku pulang-byee”ucapku yang kemudian keluar dari mobilnya aku menatapnya dari luar jendela dia melambaikan tangannya padaku sebelum melajukan mobilnya aku terus menatap mobilnya hingga lenyap –aku menyentuh pipiku terasa panas padahal diluar sangat dingin aku jadi tersenyum-senyum sendiri karna malu aku pun melangkah masuk kedalam aapartemenku
Keesokan paginya aku mendapati siwon menungguku di depan apartemen dan pulangnya dia mengantarku -sohee yang penasaran pun meminta penjelasan dariku aku menceritakan semuannya sohee mengangguk mengerti dengan ceritaku
Hal ini terus terjadi hingga berminggu-minggu……
donghae tidak tau tentang hal ini,, ini membuatku senang karna bisa dekat kembali dengan siwon namja yang aku cintai dari dulu hingga sekarang tapi disisi lain aku juga merasa bersalah terhadap donghae aku seperti seseorang yang mempermainkan arti dari sebuah pertunangan aku adalah yeoja yang jahat bermain dengan namja lain dibelakang calon suamiku
ya tuhan maafkan aku…..
donghae oppa mianheyo….
Malam ini sohee berencana menginap diapartemenku karena keluarganya sangat banyak jadi rumahnya penuh dan dia memutuskan untuk menginap dirumahku
_____
“hyumi”panggilnya padaku saat kami sedang sama-sama menikmati sebuah acara tv
“ne”jawabku tanpa berpaling dari tv dihadapanku
“bagaimana hubunganmu dengan presdir choi”tanyanya hati-hati
“langsung saja keintinya??!”Tanya ku sambil menatap lurus kedepan
“kau mencintai presdir choi??”tanyanya hati-hati sambil menatapku menunggu
“sangat”jawabku singkat
“apa dia tau tentang pertunanganmu??” tanyanya kembali “aku harap tidak”jawabku berharap
“apa kalian kembali menjadi sepasang kekasih??”
“aniyo”
“aku rasa siwon menganggapmu kembali menjadi kekasihnya”ucapan sohee membuatku menatapnya tidak mengerti
“mian –hanya sajaaa…….-sepertinya kau harus menjelaskan semuanya padanya –tentang…..”ucapan sohee berhenti “pertunanganmu”lanjutnya
“harus yya”gumamku terdengar seperti frustasi
“tentu saja”angguknya antusias “apa kau tidak merasa kasihan dengan donghae-calon suamimu??!”lanjutnya yang membuatku menunduk aku akui aku sangat merasa bersalah dengannya
“tentu saja-sangat”jawabku menunduk
“lalu”tanyanya menatapku menunggu respon dariku
“apa yang harus aku lakukan ??!aku tidak tau sohee”
“aku rasa kau harus memilih sekarang hyumi-ah …..kau tidak bisa terus-terusan menggantungkan pilihan pada mereka??! Jangan membuat mereka berharap palsu!!”jelas sohee padaku
“aku ingin melakukannya aku juga ingin bilang pada donghae -berterus terang bahwa aku tidak pernah mencintainya -tapi aku tidak mau menyakiti perasaannya –dan aku takut membicarakan pertunanganku pada siwon aku takut- takut dia akan menjauhiku”air mataku jatuh –aku menunduk terisak bingung terhadap kisah cintaku yang begitu rumit sohee -meraihku dan memelukku sambil menepuk pundakku lembut- saat ini wajah donghae dan siwon terus terbayang dalam benakku
Membayangi perlakuan siwon yang lembut,, penuh perhatian dan sangat baik dan sangat terlihat dia begitu mencintaiku begitu juga denganku -dan donghae yang juga sangat baik dan mencintaku namun aku tidak mencintainya –sama sekali
“luapkan saja semuanya –aku yakin ada yang mudah untuk memberitahukannya”ucap sohee lembut berusaha menenangkanku
“hikss… hikss,,,, hiksss,,,,,”
@
Aku bangun saat cahaya matahari menyilaukan mataku ku lirik jam yang bertengger indah dikamarku waktu menunjukan pukul 7
“mwoyaa??!!”teriakku terkejut aku langsung berlari ke luar kamar
“donghae oppa aku lupa menyiapkan sarapan untukknya”gumamku dan lari terburu-buru saat mencapai pintu aku langsung membukannya tapi aku malah mendapati donghae yag tengah berdiri dihadapanku
“oppa. Kau sudah bangun”tanyaku terkejut dia menatapku dari bawah hingga keatas aku mengikuti arah pandangnya dan menyadari diriku yang masih berbalut piyama
“kau pasti belum cucimuka bahkan gosok gigi… kebiasaan”dia mencubit pipiku dengan gemasnya tanpa memperdulikan suara ku merintih karenanya
“oppa sudah sarapan….???!! Tunggulah aku akan memasakan sesuatu untukmu”aku berbalik ke dalam apartemenku sambil menarik tangannya namun dia malah menahan tanganku membuat aku berbalik menghadapnya
“tidak usah-nanti aku makan diluar saja”ucapnya sambil menatapku lekat
“ani …itu tidak boleh kau harus sarapan disini itu lebih terjamin dari pada makanan luar oppa”ucapku yang kemudian menarik dirinya memasuki apartemenku aku menyuruhnya duduk dimeja makan selagi aku memasakan makanan untuknya
Dia lebih diam dari biasanya aku menunggu ocehan tidak jelas dari mulutnya namun nihil tidak ada kata2 konyol yang biasa dia katakana padaku dia hanya diam dan tersenyum samar padaku hingga makanan itu habis dan dia tetap tidak bicara banyak aku seperti tidak mengenalnya hari ini aku mengantarnya keluar pintu apartemenku dia tersenyum pamit
“kenapa dia??”gumamku bertanya-tanya saat menatap punggungnya yang pergi hingga lenyap dibelokan aku masuk menutup pintu apartemenku dan aku berdiri terdiam dibalik pintu memikirkan sikap donghae oppa yang sedikit aneh pagi ini………aku menarik nafasku lelah memikirkannya
Aku kembali ke kamar mendapati sohee masih tidur –tiba2 terdengar ponselku berdering aku meraihnya nama yang tertera disana membuat senyumku mengembang siwon oppa tanpa ba-bi-bu aku mengangkat nya
“yoboseyo??!”sapaku
“cepatlah kemari ini darurat…. Cepat”teriaknya dari sebrang yang membuatku panik mendengarnya
“kau harus sampai disini jam 10 jangan sampai terlewat —– cepaaaaaatttt”teriaknya yang kemudian memutuskan hubungan
Aku melihat jam rumahku yang sudah menunjukan pukul 8 Perasaanku menjadi kacau mendengar nya seperti orang kerasukan – apa yang sedang terjadi dengannya aku langsung berlari memasuki kamar mandi dengan membawa pakaianku setelah selesai aku melihat sohee sudah bangun dan dia menatapku bingung
“kau seperti orang yang dikejar penagih utang”katanya aku hanya nyengir mengetahui pendapatnya
“aku pergi dulu itu ada makanan dimeja sudah aku pisahkan untukmu-aku pergi dulu??”pamitku
“kau tidak sarapan??”tariaknya
“tidak aku sedang terburu-buru—jangan lupa kalau mau pergi kunci apartemenku”aku mengingatkannya
Aku berlari keluar apartemen banyak dari beberapa orang menatapku heran aku langsung menyetop taksi dan masuk kedalamnya
“perumahan gangnam”ucapku dan supir taksi itu langsung melajukan mobilnya
@
Sesampainya disana taksi itu berhenti disebuah rumah yang cukup besar untuk ditinggali satu orang siwon memlih tinggal sendiri walapun rumah orang tuanya tidak terlalu jauh dari sini
Aku lansung melesat masuk menekan beberapa digit kode rumah yang sudah aku hafal diluar kepala setelah siwon memberitahukannya padaku saat aku pertama kali kesini dulu
Aku masuk dan anehnya mendapati dirinya tengah duduk bersantai disofanya sambil menonton tv
Dia menengok ke arah jam didinding rumahnya
“wahh…. Cepat sekali kau sampai disini aku meragukan jangan2 kau belum mandi-ternyata kekuatan cinta memang sangat dahsyat”ucapnya sambil tersenyum dan itu benar2 membuatku kesal ayolahhh…… aku belum merapikan apartemenku meninggalkan apartemenku yang sangat berantakan pada sohee melupakan sarapan berlari seperti orang gila bahkan menjadi perhatian khalayak yang memandangiku seperti seseorang yang dikejar setan
Aku menatapnya kesal berbalik dan pergi kaluar dari rumahnya siwon bangkit berlari mengejar kepergianku menarik tanganku yang aku hempaskan dan terus berjalan pergi tanpa menoleh ke arahnya tanpa mempedulikan panggilannya padaku
“hyumi”panggilnya yang berhasil menyusulku dan berada dihadapanku sekarang
“minggir”perintahku geram
“mianhae”
“ini tidak lucu”ucapku geram sambil menatapnya kesal atas kelakuannya yang kekanak-kanakan
“mianhae”ucapnya lagi menyesal
“kau tau oppa-ini benar2 sangat tidak lucu-kau tau aku panik setelah menjawab telpon darimu -aku berlari keluar seperti orang gila tidak peduli tatapan orang yang menatapku seperti orang yang tidak waras –disepanjang jalan aku tidak tenang… aku takut sesuatu terjadi padamu mendengar kau berteriak aku harus datang secepatnya……. Kau tau bagaimana perasaanku sesampainya disini aku lega kau tidak apa-apa tapi caramu menyebalkan oppa –kalau kau anggap ini lucu –kau salah besar karna aku tidak menyukanya sama sekali”siwon terpaku mendengar rentetan kalimat ku raut wajahnya bermacam-macam ….. menyesal-gembira-dan takut… takut bila aku marah padanya
“aku minta maaf…. Sungguh-aku hanya bermaksud agar kau datang menemuiku itu saja-maaf caraku memang konyol-kekanak – kanakan –aku mohon maafkan aku”ucapnya menyesal siwon menunduk membuatku tidak tega tapi aku kesal
“arraseo”dia melihatku dan mulai tersenyum “tapi ada syaratnya “ ucapku yang membuat senyumnya sedikit memudar
“apa itu???”tanyanya penasaran “jangan ulangi lagi..eoh”ucapku tersenyum yang membuatnya juga tersenyum- dia menarikku kedalam pelukannya mendekapku dengan eratnya dalam dekapannya aku dapat merasakan bahwa dia tidak mau kehilanganku begitu juga denganku –aku membalas pelukannya sama eratnya dengan dekapannya padaku
“aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi-mianhae”ucapnya tulus
Tiba2 suara perutku yang lapar membuat aku dan siwon terkejut dan melepaskan pelukannya
“aku penasaran darimana asal suara itu??!”ucapnya dengan nada mengejek “ini semua gara2 oppa –kalau saja oppa tidak menyuruhku cepat2 kesini –aku tidak mungkin kelaparan seperti ini”ucapku muram
“kau kan akan sarapan denganku disini –ayo akan kubuatkan sesuatu untukmu”dia menarik tanganku lembut menuju rumahnyan berjalan menuju dapur dia mendudukanku dikursi meja makan
“kau tunggu disitu biarkan aku yang memasak”aku tersenyum medengarnya ku taruh tanganku sebagai penopang wajahku
“memangnya oppa bisa memasak??!”tanyaku meremehkan “kau lihat saja nanti”ucapnya bangga walaupun matanya ragu2
Sudah hampir 1 jam masakannya belum selesai cacing diperutku seakan sudah berdemo aku melihatnya masih dengan memotong bawang
“oppa kau akan memasak hingga berapa abad -kalau seperti ini terus kau akan membuatku mati kelaparan”ucapku sambil berjalan menghampirinya dia menoleh ke arahku dan hal itu sukses membuatku terkejut bukan main
“hahahahaha”tawaku meledak saat melihatnya berlinang airmata “kya~~ bawang ini membuat mataku perih”keluhnya “sudahlah jangan dipaksakan –biarkan aku yang memasak untukmu”ucapku tapi dia menahanku
“sudah kau duduklah –biar aku yang membuat makanan ini untuk kita”dia memohon agar aku tidak mencampurinya memasak “aku tidak mau duduk –aku tidak mau melihatmu lebih tersiksa karna memasak –lihatlah wajah oppa yang tersiksa dengan bawang itu –aku akan ikut membantumu menyiapkan makanan”aku langsung beralih mengambil bagian dalam memotong bawang dia menatapku terdiam
“oppa potong saja sayurannya”ucapku “arraseo eomma”jawabnya dan kami membuat masakan itu bersama-sama
“aku beralih menumis”tiba2 tangan siwon beralih mengikat rambutku sepertinya dia tau aku agak ribet dengan rambutku yang tergerai sudah mengikatnya siwon mendekapku dari belakang tiba2 aku teringat dengan perlakuan donghae waktu itu –perasaan bersalah pada donghae muncul lagi membuatku resah
“oppa lepaskan aku sedang memasak”ucapku berusaha lembut
“aniyo”tolaknya cepat “aku susah bergerak kalau kau seperti ini”jelasku “terserah-aku tetap tidak mau”tolaknya
Masakannya sudah matang aku menaruhnya ke atas meja dengan siwon yang masih mendekapku dari belakang aku memutar bola mataku malas dengan sikapnya yang kekanak-kanakan
“oppa sekarang duduklah kita makan”ucapku
“arraseo”ucapnya bersemangat kami makan dan saling memuji masakan yang kami buat bersama siwon oppa sangat menikmati masakanku begitu juga denganku setelah makan kami bersama-sama membereskan meja makan dan mencucinya bersama
Dia menatapku jail “chagiya sepertinya ada sesuatu diwajahmu”aku terdiam “apa itu oppa??”tanyaku
“sini biar aku lihat”tawarnya dia meraih wajahku dan mengusapnya dengan tangan penuh sabun
“kya~~ awas kau oppa rasakan pembalasanku”aku membalas mengusap wajahnya dengan sabun begitu juga dengannya kami sama2 tidak mau kalah aku berjalan menjauhinya lantai yang licin membuatku hampir terjatuh kalau saja siwon oppa tidak menopangku
“hati2 nona choi”ia mengingatkan alis ku terangkat sebelah mendangarnya memanggil
“hei tuan choi –jangan seenaknya mengganti margaku”perintahku
Dia mengangkat tubuhku dan memelukku kami saling bertemu pandangan “aku berjanji akan membuat marga park terlengser”janjinya kalimat itu kembali membuatku terpengah
Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya “bagaimana caranya??”tanyaku penasaran
“aku akan berlutut dihadapan appamu meminta izin padanya kalau aku akan menikahimu tidak menunggu waktu lama hari itu dia memberikan izinnya tanpa berfikir lagi aku akan langsung menikahimu”janjinya bibirnya tersenyum namun matanya serius –tidak ada gurauan dalam matanya
Aku terlonjak kaget namun aku terus berusaha agar wajahku tetap tenang mendengarnya aku tidak mau membuat mulutku keceplosan bercerita tentang pertunanganku dengan donghae
Siwon menatapku serius tatapannya beralih pada bibirku aku menatapnya yang mulai mendekat dia mendekatkan wajahnya perlahan ke arahku dan menempelkan bibirnya pada bibirku mengecupku sekilas lalu melepaskannya dia tersenyum lembut padaku hal itu membuat pipiku merona
“kau sangat manis saat sedang malu”pujinya “kita harus membersihkan busa ini”katanya yang membuatku tersadar tangan dan lantai rumah ini sudah dipenuhi busa
@
Setalah membereskan semuanya siwon mengajakku duduk disofa sambil menikmati acara tv siwon menarikku untuk dekat dengannya memaksa kepalaku untuk bersandar pada dada bidangnya dan mengelus puck kepalaku lembut
“oppa”panggilku lembut sambil menatap layar tv
“hmmm”
Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu??”tanyaku lembut
“tentu saja –katakanlah”ucapnya tak kalah lembut sambil terus mengusap kepalaku dan aku merasakan suatu kecupan lembut dikepalaku
“apakah kau mencintaiku??”ucapku beralih menatapnya begitu juga dengannya yang menatapku
“kau sudah tau jawabannya??”ungkapnya “lalu apakah kau akan menikahiku??”tayaku kemudian
“aku akan menikahimu –pasti -bukankah sudah ku bilang tadi -aku akan meminta izin pada appamu untuk menikahimu??”ucapnya meyakinkanku tatapannya sorot akan ketulusan
“kapan kau akan mengatakannya pada appaku??”tanyaku yang makin penasaran
“secepatnya –tapi sebelumnya aku harus mengajakmu menemui orangtua ku dulu… rencananya lusa saat orang tuaku sudah datang dari jepang –aku akan mengenalkanmu pada mereka”janjinya –aku terdiam mendengar kata2nya aku takut ………. Bahkan sangat takut …takut bila nanti dia tau tentang masalah pertunanganku
“a…apakah itu tidak terlalu cepat??”tanyaku tergagap “apanya??”tanyanya balik tidak megerti ucapanku
“mengenalkan pada orang tuamu –apakah itu tidak terlalu cepat”
“hhaaah”dia menghembuskan nafasnya panjang sambil terus menatapku
“aku tidak bisa –tidak – tidak bisa –membayangkan kalau nanti kita akan berpisah -seperti dulu”dia menggelengkan kepalanya terpejam membayangkan sesuatu kejadian yang seakan sangat tidak dia sukai
“kau tau hyumi……”ucapnya kembali menatapku “aku hancur –saat tau kau pindah –seakan tidak ada kehidupan lagi dihidupku rasanya sangat melelahkan memikirkanmu sepanjang malam –aku selalu memimpikanmu”suaranya lembut sangat lembut
“mimpi apa itu??”tanyaku “aku tidak mau mengatakannya??”tolaknya “katakanlah oppa”desakku
“aku melihat mu dan seorang namja saling bergandengan tangan –aku tidak dapat mengenali wajah namja itu karna kalian membelakangiku –aku berteriak memanggil namamu namun kau tidak menoleh kau terus saja berjalan pergi meningalkanku”aku tergelak mendengar kata2nya ceritanya seakan itu sebuah peringatan pada siwon oppa kalau aku memang sudah bersama namja lain
“rasanya seperti mayat hidup –hidup tanpa gairah –menyedihkan –hingga akhirnya kau hadir dan membuatku merasa hidup kembali –dan sejak kau datang aku berjanji pada diriku sendiri –kalau aku tidak akan melepaskanmu”ucapan terakhirnya membuat hatiku perih aku menunduk beralih dari tatapannya aku menahan wajahku agar tetap tenang menahan airmataku yang menusuk-nusuk ingin bebas
“betapa besar??”pertanyaan itu terlontar begitu saja
Dia semakin mendekap kepalaku “dengarlah”ucapnya berdetak sangat cepat itu yang aku dengar sama seperti detak jantungku saat ini
“mungkin aku akan menukar hidupku kalau pun itu bisa membuatmu yakin bahwa aku sangat mencintaimu”
@
Waktu menunjukan pukul 7 malam waktu seoul siwon mengantarku pulang dia tidak beranjak hingga aku masuk ke gedung apartemenku
saat melihatnya pergi aku kembali ke luar aku ingin menenangkan pikiranku kata2 siwon terus terngiang dikepalaku rasanya sangat berat aku berjalan entah kemana aku ingin menenangkan pikiranku berjalan tanpa tujuan fikiranku kosong aku benar2 butuh sohee disampingku dia yang selalu bisa membuat pikiranku tenang……..
tanpa sadar aku berjalan dari apartemen ku ke rumah sohee dengan berjalan kaki yanga biasanya butuh waktu 1 jam perjalanan menggunakan transportasi
aku sampai didepan rumahnya sohee –aku menyentuh bel rumahnya tiba2 pintu itu terbuka aku tau sohee pasti sudah tau melihatku pada layar monitor cctv nya
dia terkejut mendapati ku dengan air mata dan tatapanku yang kosong
“hyumi…. Apa yang terjadi??”tanyanya tidak bisa menghilangkan rasa keterkejutannya padaku
“soheee.,..”aku memanggilnya lembut mengangkat kepalaku agar melihatnya sohee langsung memelukku seakan mengetahui apa yang saat ini aku rasakan
“kenapa aku mencintainya sohee… kenapa aku harus mencintainya- kenapa…. Kenapa aku harus bertemu dengannya disaat aku sudah bertunangan…hikss…hiks…hikss….”tangisku pecah air mata kembali mengisi wajahku mengalir dengan derasnya
“hyumii”gumamnya
“aku harus bagaimana…. Soheee…apa yang harus aku lakukan??”sohee mengusap bahuku lembut bermaksud menenangkanku
@
Sudah larut aku memutuskan untuk pulang,, sebenarnya sohee melarangku pulang dan menyuruhku untuk menginap dirumahnya namun aku menolak bukan karena aku tidak mau ataupun lainnya…. Tapi aku butuh waktu sangat butuh waktu untuk sendiri sepertinya sohee tau akan hal itu –itu sebabnya dia tidak memaksaku untuk tinggal……
Aku berjalan menyusuri lorong2 apartemen tatapan ku kosong dan pikiranku sangat gusar..tak lama aku berjalan aku sampai didepan apartemenku sebelum masuk aku sempat melirik apartemen donghae
“hyumii… sudah larut kenapa kau baru sampai???!! Kau darimana saja-sejak tadi kami menunggumu”ucap eommaku yang menyambutku didepan pintu apartemenku
“eom-eomma”panggilku terbata-bata terkejut “bagaimana eomma bisa ada disini??kenapa eomma datang tidak bilang2 dulu padaku –kenapa tidak menghubungiku kalau mau datang”cerocosku
“mianhae… appamu tidak sabar mau bertemu denganmu??ayoo cepat appamu ada didalam bersama donghae”eomma menarikku masuk dan mendapati appa dan donghae tengah bermain catur bersama
“appa bagaimana bisa kalian datang tanpa menghubungiku dahulu??”tanyaku protes
“kata donghae kau sibuk jadi kami datang tanpa menghubungimu”ucapnya memunggungiku sibuk dengan caturnya
Aku melirik donghae protes namun dia malah nyengir dan menaikan bahunya
“sudah masaklah appa sudah lapar dan jangan lupa buatkan juga untuk calon suamimu”perintahnya yang membuat donghae senyum2 padaku itu benar menjengkelkan
Aku beralih berjalan menuju dapur dan mendapati eommaku yang sibuk berkutat dengan masakannya aku memutuskan menyiapkan meja makan nya saja……
“eomma”pamggil ku perlahan “hmmm”eomma beralih melihatku sekilas dan tersenyum sebelum kembali pada masakannya
“memangnya ada apa… kenapa appa ingin bertemu denganku??!!-tidak mungkin karena merindukan ku kan”pertanyaanku membuat eommaku tertawa dan aku hanya bisa menatapnya bingung
“nanti juga kau akan mendengarnya dari appamu”aku sudah bisa menebak pembicaraan ini
@
Kami makan bersama aku duduk diebelah donghae berhadapan dengan eommaku dan appa disamping eomma berhadapan dengan donghae kami makan dengan diam dimeja segi empat ini sama2 sibuk dengan makanan kami masing2…
“ehem…”appaku berdehem melirik kami berdua aku dan donghae saling memandang bingung…
“apa kalian tidak bosan terus seperti ini??”Tanya appa yang membuatku dan donghae menunduk
“maa-maksud appa?”Tanya donghae terbata-bata “appa kalian tidak mau menikah juga??”Tanya appaku kesal
Donghae melirikku “appa…. Kami akan menikah tapi tidak sekarang??”ucapku tanpa menatap appaku
“kalau gitu kapan-apa kalian tidak kasian dengan kami-kami sudah terlalu tua untuk menunggu tidak kah kalian ingin memberikan kami cucu??”desak appa yang membuatku terkejut bukan main
“appa kalaupun kami menikah belum tentu aku akan langsung hamil kalaupun iya bukankah itu terlalu cepat bagi sepasang suami istri”ucapku yang membuat donghae melirikku
“memangnya kenapa??! Itu tidak masalah kan appa dan appamu”ucpanya sambil menunjuk donghae
“sudah memutuskan untuk mempercepat pernikahan kalian akhir bulan akhir bulan ini”
“uhukk”aku tersedak mendengarnya donghae langsung mengambil minum untukku aku meneguknya dan menatap protes appaku
“appa apa itu tidak terlalu cepat –bearti 3 bukan 2 minggu lagi-appaaaaa”protesku
“donghae apa kau juga protes seperti hyumi??!!”Tanya appa pada donghae aku membuang muka kea rah lain
“aku terserah hyumi saja appa -aku akan menurutinya”ucapan donghae membuatku menatapnya tidak percaya rasa kesal lenyap menjadi rasa bersalah
“aku sudah kenyang –permisi”aku menunduk pamit benar2 tidak sopan tapi aku tidak mau ketahuan karna berlinang air mata
“hyumi”teriak appa tidak aku gubris aku berlari keluar apartemenku dengan airmata yang sudah tidak dapat aku tahan –aku berlari mennyusuri tepi jalan dan berhenti disebuah taman bermain dan menangis tersedu-sedu
“apa yang harus aku lakukan –eothoekoe??!!!”berulang kali menghapus air mata tapi tetap saja air mata ini terus keluar berulang kali aku mencoba untuk berhenti menangis namun aku malah semakin menangis aku menutup wajahku dengan kedua tanganku tiba2 suara ayunan disebelahku berbunyi aku melirik ke arahnya seperti ada seseorang yang duduk disebelahku –aku menyeka air mataku dan memaksanya untuk tidak keluar lagi dan bangkit menghadap orang yang berada disampingku
Hah….seharusnya sudah aku duga donghae oppa yang sedang duduk tepat disampingku
“apa yang sedang oppa lakukan disini??!”tanyaku sambil mengalihkan pandanganku kea rah lain
Aku dapat melihatnya dari sudut mataku dia menatapku sendu
“apakah kau mencintaiku??!”pertanyaannya seakan menusukku –aku berbalik dan langsung menatap matanya
“katakanlah dengan jujur –aku akan mencoba menerimanya??!”
Aku menganggkuk perlahan dan kembali menunduk
“bukankah aku bilang jangan berbohong…. Jujur –aku mengetahui semuanya hyumi”ucapannya membuatku menatapnya tidak percaya –jangan bilang dia mengetahui hubunganku dan siwon oppa belakangan ini
“yya aku tau hubunganmu dengan namja itu –aku melihat kalian jujur aku kesal ingin rasanya menarikmu dan mnghajar namja itu tapi aku malah tidak bisa berbuat apa-apa sejak tau kalau dia adalah namja yang sangat berarti bagimu”
“oppaaa”gumamku hatiku terasa perih mendengarnya –mataku mulai berkaca-kaca mendengarnya
“aku mendengar percakapanmu dengan sohee –dan aku sering melihatmu saat bersamanya –mianhae aku menguntitmu belakangan ini”hatiku miris mendengarnya hatiku terasa sangat perih sakitttt . itulah yang sedang aku rasakan –
donghae bangkit berdiri membelakangiku
“sepertinya aku akan tau akhir dari pertunangan kita –aku akan yang akan bilang pada appa aku akan mengakhirinya kau tidak perlu takut-aku hanya ingin kau bahagia”donghae menoleh ke arahku tersenyum lembut sudah larut pulanglah –donghae berjalan meninggalkanku
“apa yang sudah aku lakukan aku benar jahat –hyumi yeoja pabo kenapa kau lakukan ini kau sudah menghancurkan hati seorang namja yang sangat baik seperti donghae oppa dia yang selalu ada disampingmu selama ini”
“PABOYA!!”teriakku kesal
Aku bangkit dan berlari menyusul donghae aku berlari sambil melirik kesetiap arah berusaha menemukan sosoknya hingga aku melihatnya yang masih berjalan pelan aku mempercepat lariku dan memeluknya dari belakang dia menghentikan langkahnya kami terdiam beberapa saat
“mianhae”ucapku kemudian
“mianheyo…. Jangan pergi –jangan hentikan pertunangan ini –jangan tinggalkan aku –aku mohon maafkan aku”ucapku terisak
Donghae melepaskan tanganku dipinggangnya dan berbalik menatapku –aku menunduk tidak mau menatapnya saat ini itu terlalu menyakitkan
“jangan seperti ini –aku sudah memaafkanmu –tapi- aku tidak bisa membiarkan pertunangan ini”aku menatapnya tidak terima dengan ucapannya
“wae!!”tanyaku masih terisak
“aku tidak mau kau terpaksa mejalaninya –kau tau –aku benar2 mencintaimu hyumi-ah –aku ingin kau bahagia –aku senang karna kau telah menemukan namja yang kau cintai itu kembali –berbahagialah dengannya –humm –ayo kita pulang sudah larut nanti appa dan eomma kawatir”ucapnya
Dia menyeka air mataku dengan ibu jarinya –aku menghempaskan tangannya menatapnya kesal
“kalau begitu seharusnya kau buat aku untuk mencintaimu –buat aku menjadi milikmu –bantu aku tumbuhkan rasa itu –hmmmttt”
Donghae menghentikan ucapanku dengan membungkam ku dengan bibirnya menempelkannya yang kemudian dilepaskan dan kembali menatapku
“mianhae –aku memang bodoh –aku bejanji akan membuatmu mencintaiku”
“mianhae”ucapku kemudian
“aku sudah memaafkanmu –sebaiknya kita pulang aku tidak mau mendengar rentetan pertanyaan dari appamu”ucapnya yang kemudian mengedip jail padaku aku tersenyum melihatnya dan meraih tanganku dan menuntunku untuk ikut dengannya
**
**
Setelah kejadian itu aku berusaha menghindari siwon oppa
Alasan aku melakukannya ????!!!
Pertama karna aku mencoba untuk mencintai donghae seperti janjiku dan yang kedua pernikahan yang akan segera dilangsungkan aku tidak mau memberitahukannya – lama kelamaan dia pasti tau
aku tidak mau menyakiti hati orang lagi mungkin dengan tidak memberitahukannya pada siwon oppa tentang perikahanku mungkin itu lebih baik
……………………….
Nexxtttt……….
Yang kena tag tau yang gk sengaja
RCL yya mianhae kelamaan banyak tugas jadi baru publish sekarang hehe…
Kamsahamnida udah mau baca^^