Pilihan Terberat

Annyeong haseyo….

Ini lanjutan art yang kemarin maaf kalau ceritanya gaje,, gak nyambung dan sulit dimengerti maklum penulis amatiran silahkan dibaca..

Banayak tyepo bertebaran…….

 

Author              :  Dian a.k.a Park Hyun Mi

Cast                  :   Park Hyun Mi a.k.a Hyumi

                           Choi Siwon a.k.a Siwon

                           Lee Donghae a.k.a Donghae

  Yoon Soo Hee a.k.a Sohee

Rating              :  One Shoot / cepat.

Genre                :  Sad Romance

 

Siwon mengantarku pulang kami sama2 terdiam

“kenapa kau ikut duduk bersama kami saat makan siang??”tanyaku menatapnya memecahkan keheningan –dia menegok ke arahku sekilas yang kemudian kembali mengamati jalan

“bukankah memang harus seperti itu atasan harus selalu menjaga hubunga baik dengan pegawainya”jawabnya kembali melirikku dan tersenyum

“tapi aku takut ada salah paham- nanti mereka berpikiran yang bukan2”aku berpaling darinya memilih menatap jalan

“memangnya apa yang kita lakukan??”tanyanya polos

“sudahlah”potongku tanpa beralih dari pandanganku kesamping

“kau marah??!”tanyanya sambil mencuri-curi melihatku

“ani…. Aku tidak marah”

“masa”tanyanya menggodak

“benar”jawabku yakin masih tidak memandangnya

“kenapa tidak marah… marah saja aku lebih suka”ucapannya membuatku berpaling dan menghadapnnya dengan pandangan tidak mengerti

“banyak dari pria yang tidak suka kalau yeojanya marah tapi oppa kau malah suka melihat ku marah”ucapku cemberut

“kau tau-aku yakin kalau setiap orang melihat raut wajahmu saat marah mereka pasti akan berfikiran yang sama denganku yaitu membuatmu terus-terusan marah”dia tersenyum bahkan aku baru sadar sejak tadi dia terus tersenyum

“aku suka melihatmu tersenyum oppa kau sangat manis”akuku jujur hingga membuatnya menatapku

“benarkah??!!”tanyanya tidak percaya “baguslah kalau begitu”ucapnya dengan senyum kemenangan

Mobilnya berhenti dan ternyata kami sudah berada didepan apartemenku

aku pun mengambil tasku dan melihat ke arah luar jalan rasanya malas sekali beranjak dari sini

“hyumi”panggilnya lembut yang membuatku memandang kearahnya

“ne”

“besok aku akan menjemputmu disini,, bolehkah”tawarnya aku teringat donghae yang tadi siang menghubungiku dan katanya dia akan langsung pergi ke luar kota beberapa hari mengurusi pekerjaannya aku pun menyetujuinya dengan menganggukan kepalaku –siwon tersenyum kemudian mencondongkan badannya meraih pegangan pintu dan membukanya untukku yang membuat jarak di antara kami sangat dekat dia melihat ke arahku hingga mata kami bertemu aku terdiam begitu juga dengannya  aku mengerjapkan mataku berusaha sadar setelah terbuka dia kembali ketempatnya aku pun langsung berusaha bangkit namun dia menahan tanganku membuatku menoleh ke arahnya dengan cepat dia menyentuh bibirku dengan bibirnya tak lama dia melepaskannya spontan membuat pipiku merona karenanya

“mianhae… aku terbawa suasan”gumamnya

“a…ku pulang-byee”ucapku yang kemudian keluar dari mobilnya aku menatapnya dari luar jendela dia melambaikan tangannya padaku sebelum melajukan mobilnya aku terus menatap mobilnya hingga lenyap –aku menyentuh pipiku terasa panas padahal diluar sangat dingin aku jadi tersenyum-senyum sendiri karna malu aku pun melangkah masuk kedalam aapartemenku

Keesokan paginya aku mendapati siwon menungguku di depan apartemen dan pulangnya dia mengantarku   -sohee yang penasaran pun meminta penjelasan dariku aku menceritakan semuannya sohee mengangguk mengerti dengan ceritaku

Hal ini terus terjadi hingga berminggu-minggu……

 donghae tidak tau tentang hal ini,, ini membuatku senang karna bisa dekat kembali dengan siwon namja yang aku cintai dari dulu hingga sekarang  tapi disisi lain aku juga merasa bersalah terhadap donghae aku seperti seseorang yang mempermainkan arti dari sebuah pertunangan aku adalah yeoja yang jahat bermain dengan namja lain dibelakang calon suamiku

ya tuhan maafkan aku…..

donghae oppa mianheyo….

Malam ini sohee berencana menginap diapartemenku karena keluarganya sangat banyak  jadi rumahnya penuh dan dia memutuskan untuk menginap dirumahku

_____

“hyumi”panggilnya padaku saat kami sedang sama-sama menikmati sebuah acara tv

“ne”jawabku tanpa berpaling dari tv dihadapanku

“bagaimana hubunganmu dengan presdir choi”tanyanya hati-hati

“langsung saja keintinya??!”Tanya ku sambil menatap lurus kedepan

“kau mencintai presdir choi??”tanyanya hati-hati sambil menatapku menunggu

“sangat”jawabku singkat

“apa dia tau tentang pertunanganmu??”  tanyanya kembali “aku harap tidak”jawabku berharap

“apa kalian kembali menjadi sepasang kekasih??”

“aniyo”

“aku rasa siwon menganggapmu kembali menjadi kekasihnya”ucapan sohee membuatku menatapnya tidak mengerti

“mian –hanya sajaaa…….-sepertinya kau harus menjelaskan semuanya padanya –tentang…..”ucapan sohee berhenti   “pertunanganmu”lanjutnya

“harus yya”gumamku terdengar seperti frustasi

“tentu saja”angguknya antusias  “apa kau tidak merasa kasihan dengan donghae-calon suamimu??!”lanjutnya  yang membuatku menunduk aku akui aku sangat merasa bersalah dengannya

“tentu saja-sangat”jawabku menunduk

“lalu”tanyanya menatapku menunggu respon dariku

“apa yang harus aku  lakukan  ??!aku tidak tau sohee”

“aku rasa kau harus memilih sekarang hyumi-ah …..kau tidak bisa terus-terusan  menggantungkan pilihan pada mereka??! Jangan membuat mereka berharap palsu!!”jelas sohee padaku

“aku ingin melakukannya aku juga ingin bilang pada donghae -berterus terang bahwa aku tidak pernah mencintainya -tapi aku tidak mau menyakiti perasaannya –dan aku takut membicarakan pertunanganku pada siwon aku takut- takut dia akan menjauhiku”air mataku jatuh –aku menunduk terisak bingung terhadap kisah cintaku yang begitu rumit sohee -meraihku dan memelukku sambil menepuk pundakku lembut- saat ini wajah donghae dan siwon terus terbayang dalam benakku

Membayangi perlakuan siwon yang lembut,, penuh perhatian dan sangat baik dan sangat terlihat dia begitu mencintaiku begitu juga denganku -dan donghae yang juga sangat baik dan mencintaku namun aku tidak mencintainya –sama sekali

“luapkan saja semuanya –aku yakin ada yang mudah untuk memberitahukannya”ucap sohee lembut berusaha menenangkanku

“hikss… hikss,,,, hiksss,,,,,”

@

Aku bangun saat cahaya matahari menyilaukan mataku ku lirik jam yang bertengger indah dikamarku waktu menunjukan pukul 7

“mwoyaa??!!”teriakku terkejut aku langsung berlari ke luar kamar

“donghae oppa aku lupa menyiapkan sarapan untukknya”gumamku dan lari terburu-buru saat mencapai pintu aku langsung membukannya tapi aku malah mendapati donghae yag tengah berdiri dihadapanku

“oppa. Kau sudah bangun”tanyaku terkejut dia menatapku dari bawah hingga keatas aku mengikuti arah pandangnya dan menyadari diriku yang masih berbalut piyama

“kau pasti belum cucimuka bahkan gosok gigi… kebiasaan”dia mencubit pipiku dengan gemasnya tanpa memperdulikan suara ku merintih karenanya

“oppa sudah sarapan….???!! Tunggulah aku akan memasakan sesuatu untukmu”aku berbalik ke dalam apartemenku sambil menarik tangannya namun dia malah menahan tanganku membuat aku berbalik menghadapnya

“tidak usah-nanti aku makan diluar saja”ucapnya sambil menatapku lekat

“ani …itu tidak boleh kau harus sarapan disini itu lebih terjamin dari pada makanan luar oppa”ucapku yang kemudian menarik dirinya memasuki apartemenku aku menyuruhnya duduk dimeja makan selagi aku memasakan makanan untuknya

Dia lebih diam dari biasanya aku menunggu ocehan tidak jelas dari mulutnya namun nihil tidak ada kata2 konyol yang biasa dia katakana padaku dia hanya diam dan tersenyum samar padaku hingga makanan itu habis dan dia tetap tidak bicara banyak aku seperti tidak mengenalnya hari ini aku mengantarnya keluar pintu apartemenku dia tersenyum pamit

“kenapa dia??”gumamku bertanya-tanya saat menatap punggungnya yang pergi hingga lenyap dibelokan aku masuk menutup pintu apartemenku dan aku berdiri terdiam dibalik pintu memikirkan sikap donghae oppa yang sedikit aneh pagi ini………aku menarik nafasku lelah memikirkannya

Aku kembali ke kamar mendapati sohee masih tidur –tiba2 terdengar ponselku berdering aku meraihnya nama yang tertera disana membuat senyumku mengembang siwon oppa tanpa ba-bi-bu aku mengangkat nya

“yoboseyo??!”sapaku

“cepatlah kemari ini darurat…. Cepat”teriaknya dari sebrang yang membuatku panik mendengarnya

“kau harus sampai disini jam 10 jangan sampai terlewat —– cepaaaaaatttt”teriaknya yang kemudian memutuskan hubungan

Aku melihat jam rumahku yang sudah menunjukan pukul 8 Perasaanku menjadi kacau mendengar nya seperti orang kerasukan – apa yang sedang terjadi dengannya aku langsung berlari memasuki kamar mandi dengan membawa pakaianku setelah selesai aku melihat sohee sudah bangun dan dia menatapku bingung

“kau seperti orang yang dikejar penagih utang”katanya aku hanya nyengir mengetahui pendapatnya

“aku pergi dulu itu ada makanan dimeja sudah aku pisahkan untukmu-aku pergi dulu??”pamitku

“kau tidak sarapan??”tariaknya

“tidak aku sedang terburu-buru—jangan lupa kalau mau pergi kunci apartemenku”aku mengingatkannya

Aku berlari keluar apartemen banyak dari beberapa orang menatapku heran aku langsung menyetop taksi dan  masuk kedalamnya

“perumahan gangnam”ucapku dan supir taksi itu langsung melajukan mobilnya

@

Sesampainya disana taksi itu berhenti disebuah rumah yang cukup besar untuk ditinggali satu orang siwon memlih tinggal sendiri walapun rumah orang tuanya tidak terlalu jauh dari sini

Aku lansung melesat masuk menekan beberapa digit kode rumah yang sudah aku hafal diluar kepala setelah siwon memberitahukannya padaku saat aku pertama kali kesini dulu

Aku masuk dan anehnya mendapati dirinya tengah duduk bersantai disofanya sambil menonton tv

Dia menengok ke arah jam didinding rumahnya

“wahh…. Cepat sekali kau sampai disini aku meragukan jangan2 kau belum mandi-ternyata kekuatan cinta memang sangat dahsyat”ucapnya sambil tersenyum dan itu benar2  membuatku kesal ayolahhh…… aku belum merapikan apartemenku meninggalkan apartemenku yang sangat berantakan pada sohee melupakan sarapan berlari seperti orang gila bahkan menjadi perhatian khalayak yang memandangiku seperti seseorang yang dikejar setan

Aku menatapnya kesal berbalik dan pergi kaluar dari rumahnya siwon bangkit berlari mengejar kepergianku menarik tanganku yang aku hempaskan dan terus berjalan pergi tanpa menoleh ke arahnya tanpa mempedulikan panggilannya padaku

“hyumi”panggilnya yang berhasil menyusulku dan berada dihadapanku sekarang

“minggir”perintahku geram

“mianhae”

“ini tidak lucu”ucapku geram sambil menatapnya kesal atas kelakuannya yang kekanak-kanakan

“mianhae”ucapnya lagi menyesal

“kau tau oppa-ini benar2 sangat tidak lucu-kau tau aku panik setelah menjawab telpon darimu -aku berlari keluar seperti orang gila tidak peduli tatapan orang yang menatapku seperti orang yang tidak waras –disepanjang  jalan aku tidak tenang… aku takut sesuatu terjadi padamu mendengar kau berteriak aku harus datang secepatnya……. Kau tau bagaimana perasaanku sesampainya disini aku lega kau tidak apa-apa tapi caramu menyebalkan oppa –kalau kau anggap ini lucu –kau salah besar karna aku tidak menyukanya sama sekali”siwon terpaku mendengar rentetan kalimat ku raut wajahnya bermacam-macam ….. menyesal-gembira-dan takut… takut bila aku marah padanya

“aku minta maaf…. Sungguh-aku hanya bermaksud agar kau datang menemuiku itu saja-maaf caraku memang konyol-kekanak – kanakan –aku mohon maafkan aku”ucapnya menyesal siwon menunduk membuatku tidak tega tapi aku kesal

“arraseo”dia melihatku dan mulai tersenyum “tapi ada syaratnya “ ucapku yang membuat senyumnya sedikit memudar

“apa itu???”tanyanya penasaran “jangan ulangi lagi..eoh”ucapku tersenyum yang membuatnya juga tersenyum- dia menarikku kedalam pelukannya mendekapku dengan eratnya dalam dekapannya aku dapat merasakan bahwa dia tidak mau kehilanganku begitu juga denganku –aku membalas pelukannya sama eratnya dengan dekapannya padaku

“aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi-mianhae”ucapnya tulus

Tiba2 suara perutku yang lapar membuat aku dan siwon terkejut dan melepaskan pelukannya

“aku penasaran darimana asal suara itu??!”ucapnya dengan nada mengejek   “ini semua gara2 oppa –kalau saja oppa tidak menyuruhku cepat2 kesini –aku tidak mungkin kelaparan seperti ini”ucapku muram

“kau kan akan sarapan denganku disini –ayo akan kubuatkan sesuatu untukmu”dia menarik tanganku lembut menuju rumahnyan berjalan menuju dapur dia mendudukanku dikursi meja makan

“kau tunggu disitu biarkan aku yang memasak”aku tersenyum medengarnya ku taruh tanganku sebagai penopang wajahku

“memangnya oppa bisa memasak??!”tanyaku meremehkan “kau lihat saja nanti”ucapnya bangga walaupun matanya ragu2

Sudah hampir 1 jam masakannya belum selesai cacing diperutku seakan sudah berdemo aku melihatnya masih dengan memotong bawang

“oppa kau akan memasak hingga berapa abad -kalau seperti ini terus kau akan membuatku mati kelaparan”ucapku sambil berjalan menghampirinya dia menoleh ke arahku dan hal itu sukses membuatku terkejut bukan main

“hahahahaha”tawaku meledak saat melihatnya berlinang airmata “kya~~ bawang ini membuat mataku perih”keluhnya   “sudahlah jangan dipaksakan –biarkan aku yang memasak untukmu”ucapku tapi dia menahanku

“sudah kau duduklah –biar aku yang membuat makanan ini untuk kita”dia memohon agar aku tidak mencampurinya memasak  “aku tidak mau duduk –aku tidak mau melihatmu lebih tersiksa karna memasak –lihatlah wajah oppa yang tersiksa dengan bawang itu –aku akan ikut membantumu menyiapkan makanan”aku langsung beralih mengambil bagian dalam memotong bawang dia menatapku terdiam

“oppa potong saja sayurannya”ucapku “arraseo eomma”jawabnya dan kami membuat masakan itu bersama-sama

“aku beralih menumis”tiba2 tangan siwon beralih mengikat rambutku sepertinya dia tau aku agak ribet dengan rambutku yang tergerai sudah mengikatnya siwon mendekapku dari belakang tiba2 aku teringat dengan perlakuan donghae waktu itu –perasaan bersalah pada donghae muncul lagi membuatku resah

“oppa lepaskan aku sedang memasak”ucapku berusaha lembut

“aniyo”tolaknya cepat  “aku susah bergerak kalau kau seperti ini”jelasku  “terserah-aku tetap  tidak mau”tolaknya

Masakannya sudah matang aku menaruhnya ke atas meja dengan siwon yang masih mendekapku dari belakang aku memutar bola mataku malas dengan sikapnya yang kekanak-kanakan

“oppa sekarang duduklah kita makan”ucapku

“arraseo”ucapnya bersemangat kami makan dan saling memuji masakan yang kami buat bersama siwon oppa sangat menikmati masakanku begitu juga denganku setelah makan kami bersama-sama membereskan meja makan dan mencucinya bersama

Dia menatapku jail “chagiya sepertinya ada sesuatu diwajahmu”aku terdiam “apa itu oppa??”tanyaku

“sini biar aku lihat”tawarnya dia meraih wajahku dan mengusapnya dengan tangan penuh sabun

“kya~~ awas kau oppa rasakan pembalasanku”aku membalas mengusap wajahnya dengan sabun begitu juga dengannya kami sama2 tidak mau kalah aku berjalan menjauhinya lantai yang licin membuatku hampir terjatuh kalau saja siwon oppa tidak menopangku

“hati2 nona choi”ia mengingatkan alis ku terangkat sebelah mendangarnya memanggil

“hei tuan choi –jangan seenaknya mengganti margaku”perintahku

Dia mengangkat tubuhku dan memelukku kami saling bertemu pandangan “aku berjanji akan membuat marga park terlengser”janjinya kalimat itu kembali membuatku terpengah

Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya “bagaimana caranya??”tanyaku penasaran

“aku akan berlutut dihadapan appamu meminta izin padanya kalau aku akan menikahimu tidak menunggu waktu lama hari itu dia memberikan izinnya tanpa berfikir lagi aku akan langsung menikahimu”janjinya bibirnya tersenyum namun matanya serius –tidak ada gurauan dalam matanya

Aku terlonjak kaget namun aku terus berusaha agar wajahku tetap tenang mendengarnya aku tidak mau membuat mulutku keceplosan bercerita tentang pertunanganku dengan donghae

Siwon menatapku serius tatapannya beralih pada bibirku aku menatapnya yang mulai mendekat dia mendekatkan wajahnya perlahan ke arahku dan menempelkan bibirnya pada bibirku mengecupku sekilas lalu melepaskannya dia tersenyum lembut padaku hal itu membuat pipiku merona

“kau sangat manis saat sedang malu”pujinya “kita harus membersihkan busa ini”katanya yang membuatku tersadar tangan dan lantai rumah ini sudah dipenuhi busa

@

Setalah membereskan semuanya siwon mengajakku duduk disofa sambil menikmati acara tv siwon menarikku untuk dekat dengannya memaksa kepalaku untuk bersandar pada dada bidangnya dan mengelus puck kepalaku lembut

“oppa”panggilku lembut sambil menatap layar tv

“hmmm”

Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu??”tanyaku lembut

“tentu saja –katakanlah”ucapnya tak kalah lembut sambil terus mengusap kepalaku dan aku merasakan suatu kecupan lembut dikepalaku

“apakah kau mencintaiku??”ucapku beralih menatapnya begitu juga dengannya yang menatapku

“kau sudah tau jawabannya??”ungkapnya “lalu apakah kau akan menikahiku??”tayaku kemudian

“aku akan menikahimu –pasti -bukankah sudah ku bilang tadi -aku akan meminta izin pada appamu untuk menikahimu??”ucapnya meyakinkanku tatapannya sorot akan ketulusan

“kapan kau akan mengatakannya pada appaku??”tanyaku yang makin penasaran

“secepatnya –tapi sebelumnya aku harus mengajakmu menemui orangtua ku dulu… rencananya lusa saat orang tuaku sudah datang dari jepang –aku akan mengenalkanmu pada mereka”janjinya –aku terdiam mendengar kata2nya aku takut ………. Bahkan sangat takut …takut bila nanti dia tau tentang masalah pertunanganku

“a…apakah itu tidak terlalu cepat??”tanyaku tergagap  “apanya??”tanyanya balik tidak megerti ucapanku

“mengenalkan pada orang tuamu –apakah itu tidak terlalu cepat”

“hhaaah”dia menghembuskan nafasnya panjang sambil terus menatapku

“aku tidak bisa –tidak – tidak bisa –membayangkan kalau nanti kita akan berpisah -seperti dulu”dia menggelengkan kepalanya terpejam membayangkan sesuatu kejadian yang seakan sangat tidak dia sukai

“kau tau hyumi……”ucapnya kembali menatapku “aku hancur –saat tau kau pindah –seakan tidak ada kehidupan lagi dihidupku rasanya sangat melelahkan memikirkanmu sepanjang malam –aku selalu memimpikanmu”suaranya lembut sangat lembut

“mimpi apa itu??”tanyaku    “aku tidak mau mengatakannya??”tolaknya  “katakanlah oppa”desakku

“aku melihat mu dan seorang namja saling bergandengan tangan –aku tidak dapat mengenali wajah namja itu karna kalian membelakangiku –aku berteriak memanggil namamu namun kau tidak menoleh kau terus saja berjalan pergi meningalkanku”aku tergelak mendengar kata2nya ceritanya seakan itu sebuah peringatan pada siwon oppa kalau aku memang sudah bersama namja lain

“rasanya seperti mayat hidup –hidup tanpa gairah –menyedihkan –hingga akhirnya kau hadir dan membuatku merasa hidup kembali –dan sejak kau datang aku berjanji pada diriku sendiri –kalau aku tidak akan melepaskanmu”ucapan terakhirnya membuat hatiku perih aku menunduk beralih dari tatapannya aku menahan wajahku agar tetap tenang menahan airmataku yang menusuk-nusuk ingin bebas

“betapa besar??”pertanyaan itu terlontar begitu saja 

Dia semakin mendekap kepalaku “dengarlah”ucapnya berdetak sangat cepat itu yang aku dengar sama seperti detak jantungku saat ini

“mungkin aku akan menukar hidupku kalau pun itu bisa membuatmu yakin bahwa aku sangat mencintaimu”

@

Waktu menunjukan pukul 7 malam waktu seoul siwon mengantarku pulang dia tidak beranjak hingga aku masuk ke gedung apartemenku

 saat melihatnya pergi aku kembali ke luar aku ingin menenangkan pikiranku kata2 siwon terus terngiang dikepalaku rasanya sangat berat aku berjalan entah kemana aku ingin menenangkan pikiranku berjalan tanpa tujuan fikiranku kosong aku benar2 butuh sohee disampingku dia yang selalu bisa membuat pikiranku tenang……..

tanpa sadar aku berjalan dari apartemen ku ke rumah sohee dengan berjalan kaki yanga biasanya butuh waktu 1 jam perjalanan menggunakan transportasi

aku sampai didepan rumahnya sohee –aku menyentuh bel rumahnya tiba2 pintu itu terbuka aku tau sohee pasti sudah tau melihatku pada layar monitor cctv nya

dia terkejut mendapati ku dengan air mata dan tatapanku yang kosong

“hyumi…. Apa yang terjadi??”tanyanya tidak bisa menghilangkan rasa keterkejutannya padaku

“soheee.,..”aku memanggilnya lembut mengangkat kepalaku agar melihatnya sohee langsung memelukku seakan mengetahui apa yang saat ini aku rasakan

“kenapa aku mencintainya sohee… kenapa aku harus mencintainya- kenapa…. Kenapa aku harus bertemu dengannya disaat aku sudah bertunangan…hikss…hiks…hikss….”tangisku pecah air mata kembali mengisi wajahku mengalir dengan derasnya

“hyumii”gumamnya

“aku harus bagaimana…. Soheee…apa yang harus aku lakukan??”sohee mengusap bahuku lembut bermaksud menenangkanku

@

Sudah larut aku memutuskan untuk pulang,, sebenarnya sohee melarangku pulang dan menyuruhku untuk menginap dirumahnya namun aku menolak bukan karena aku tidak mau ataupun lainnya…. Tapi aku butuh waktu sangat butuh waktu untuk sendiri sepertinya sohee tau akan hal itu –itu sebabnya dia tidak memaksaku untuk tinggal……

Aku berjalan menyusuri lorong2 apartemen tatapan ku kosong dan pikiranku sangat gusar..tak lama aku berjalan aku sampai didepan apartemenku sebelum masuk aku sempat melirik apartemen donghae

“hyumii… sudah larut kenapa kau baru sampai???!! Kau darimana saja-sejak tadi kami menunggumu”ucap eommaku yang menyambutku didepan pintu apartemenku

“eom-eomma”panggilku terbata-bata terkejut “bagaimana eomma bisa ada disini??kenapa eomma datang tidak bilang2 dulu padaku –kenapa tidak menghubungiku kalau mau datang”cerocosku

“mianhae… appamu tidak sabar mau bertemu denganmu??ayoo cepat appamu ada didalam bersama donghae”eomma menarikku masuk dan mendapati appa dan donghae tengah bermain catur bersama

“appa bagaimana bisa kalian datang tanpa menghubungiku dahulu??”tanyaku protes

“kata donghae kau sibuk jadi kami datang tanpa menghubungimu”ucapnya memunggungiku sibuk dengan caturnya

Aku melirik donghae protes namun dia malah nyengir dan menaikan bahunya

“sudah masaklah appa sudah lapar dan jangan lupa buatkan juga untuk calon suamimu”perintahnya yang membuat donghae senyum2 padaku itu benar menjengkelkan

Aku beralih berjalan menuju dapur dan mendapati eommaku yang sibuk berkutat dengan masakannya aku memutuskan menyiapkan meja makan nya saja……

“eomma”pamggil ku perlahan  “hmmm”eomma beralih melihatku sekilas dan tersenyum sebelum kembali pada masakannya

“memangnya ada apa… kenapa appa ingin bertemu denganku??!!-tidak mungkin karena merindukan ku kan”pertanyaanku membuat eommaku tertawa dan aku hanya bisa menatapnya bingung

“nanti juga kau akan mendengarnya dari appamu”aku sudah bisa menebak pembicaraan ini

@

Kami makan bersama aku duduk diebelah donghae berhadapan dengan eommaku dan appa disamping eomma berhadapan dengan donghae kami makan dengan diam dimeja segi empat ini sama2 sibuk dengan makanan kami masing2…

“ehem…”appaku berdehem melirik kami berdua aku dan donghae saling memandang bingung…

“apa kalian tidak bosan terus seperti ini??”Tanya appa yang membuatku dan donghae menunduk

“maa-maksud appa?”Tanya donghae terbata-bata     “appa kalian tidak mau menikah juga??”Tanya appaku kesal

Donghae melirikku “appa…. Kami akan menikah tapi tidak sekarang??”ucapku tanpa menatap appaku

“kalau gitu kapan-apa kalian tidak kasian dengan kami-kami sudah terlalu tua untuk menunggu tidak kah kalian ingin memberikan kami cucu??”desak appa yang membuatku terkejut bukan main

“appa kalaupun kami menikah belum tentu aku akan langsung hamil kalaupun iya bukankah itu terlalu cepat bagi sepasang suami istri”ucapku yang membuat donghae melirikku

“memangnya kenapa??! Itu tidak masalah kan appa dan appamu”ucpanya sambil menunjuk donghae

“sudah memutuskan untuk mempercepat pernikahan kalian akhir bulan akhir bulan ini”

“uhukk”aku tersedak mendengarnya donghae langsung mengambil minum untukku aku meneguknya dan menatap protes appaku

“appa apa itu tidak terlalu cepat –bearti 3 bukan 2 minggu lagi-appaaaaa”protesku

“donghae apa kau juga protes seperti hyumi??!!”Tanya appa pada donghae aku membuang muka kea rah lain

“aku terserah hyumi saja  appa  -aku akan menurutinya”ucapan donghae membuatku menatapnya tidak percaya rasa kesal lenyap menjadi rasa bersalah

“aku sudah kenyang –permisi”aku menunduk pamit benar2 tidak sopan tapi aku tidak mau ketahuan karna berlinang air mata

“hyumi”teriak appa tidak aku gubris aku berlari keluar apartemenku dengan airmata yang sudah tidak dapat aku tahan –aku berlari mennyusuri tepi jalan dan berhenti disebuah taman bermain dan menangis tersedu-sedu

“apa yang harus aku lakukan –eothoekoe??!!!”berulang kali menghapus air mata tapi tetap saja air mata ini terus keluar berulang kali aku mencoba untuk berhenti menangis namun aku malah semakin menangis aku menutup wajahku dengan kedua tanganku tiba2 suara ayunan disebelahku berbunyi aku melirik ke arahnya seperti ada seseorang yang duduk disebelahku –aku menyeka air mataku dan memaksanya untuk tidak keluar lagi dan bangkit menghadap orang yang berada disampingku

Hah….seharusnya sudah aku duga donghae oppa yang sedang duduk tepat disampingku

“apa yang sedang oppa lakukan disini??!”tanyaku sambil mengalihkan pandanganku kea rah lain

Aku dapat melihatnya dari sudut mataku dia menatapku sendu

“apakah kau mencintaiku??!”pertanyaannya seakan menusukku –aku berbalik dan langsung menatap matanya

“katakanlah dengan jujur –aku akan mencoba menerimanya??!”

Aku menganggkuk perlahan dan kembali menunduk

“bukankah aku bilang jangan berbohong…. Jujur –aku mengetahui semuanya hyumi”ucapannya membuatku menatapnya tidak percaya –jangan bilang dia mengetahui hubunganku dan siwon oppa belakangan ini

“yya aku tau hubunganmu dengan namja itu –aku melihat kalian jujur aku kesal ingin rasanya menarikmu dan mnghajar namja itu tapi aku malah tidak bisa berbuat apa-apa sejak tau kalau dia adalah namja yang sangat berarti bagimu”

“oppaaa”gumamku hatiku terasa perih mendengarnya –mataku mulai berkaca-kaca mendengarnya

“aku mendengar percakapanmu dengan sohee –dan aku sering melihatmu saat bersamanya –mianhae aku menguntitmu belakangan ini”hatiku miris mendengarnya hatiku terasa sangat perih sakitttt . itulah yang sedang aku rasakan –

donghae bangkit berdiri membelakangiku

“sepertinya aku akan tau akhir dari pertunangan kita –aku akan yang akan bilang pada appa aku akan mengakhirinya kau tidak perlu takut-aku hanya ingin kau bahagia”donghae menoleh ke arahku tersenyum lembut sudah larut pulanglah –donghae berjalan meninggalkanku

“apa yang sudah aku lakukan aku benar jahat –hyumi yeoja pabo kenapa kau lakukan ini kau sudah menghancurkan hati seorang namja yang sangat baik seperti donghae oppa dia yang selalu ada disampingmu selama ini”

“PABOYA!!”teriakku kesal

Aku bangkit dan berlari menyusul donghae aku berlari sambil melirik kesetiap arah berusaha menemukan sosoknya hingga aku melihatnya yang masih berjalan pelan aku mempercepat lariku dan memeluknya dari belakang dia menghentikan langkahnya kami terdiam beberapa saat

“mianhae”ucapku kemudian

“mianheyo…. Jangan pergi –jangan hentikan pertunangan ini –jangan tinggalkan aku –aku mohon maafkan aku”ucapku terisak

Donghae melepaskan tanganku dipinggangnya dan berbalik menatapku –aku menunduk tidak mau menatapnya saat ini itu terlalu menyakitkan

“jangan seperti ini –aku sudah memaafkanmu –tapi- aku tidak bisa membiarkan pertunangan ini”aku menatapnya tidak terima dengan ucapannya

“wae!!”tanyaku masih terisak

“aku tidak mau kau terpaksa mejalaninya –kau tau –aku benar2 mencintaimu hyumi-ah –aku ingin kau bahagia –aku senang karna kau telah menemukan namja yang kau cintai itu kembali –berbahagialah dengannya –humm –ayo kita pulang  sudah larut nanti appa dan eomma kawatir”ucapnya

Dia menyeka air mataku dengan ibu jarinya –aku menghempaskan tangannya menatapnya kesal

“kalau begitu seharusnya kau buat aku untuk mencintaimu –buat aku menjadi milikmu –bantu aku tumbuhkan rasa itu –hmmmttt”

Donghae menghentikan ucapanku dengan membungkam ku dengan bibirnya menempelkannya yang kemudian dilepaskan dan kembali menatapku

“mianhae –aku memang bodoh –aku bejanji akan membuatmu mencintaiku”

“mianhae”ucapku kemudian

“aku sudah memaafkanmu –sebaiknya kita pulang aku tidak mau mendengar rentetan pertanyaan dari appamu”ucapnya yang kemudian mengedip jail padaku aku tersenyum melihatnya dan meraih tanganku dan menuntunku untuk ikut dengannya

**

**

Setelah kejadian itu aku berusaha menghindari siwon oppa

Alasan aku melakukannya ????!!!

Pertama karna aku mencoba untuk mencintai donghae seperti janjiku dan yang kedua pernikahan yang akan segera dilangsungkan aku tidak mau memberitahukannya – lama kelamaan dia pasti tau

aku tidak mau menyakiti hati orang lagi mungkin dengan tidak memberitahukannya pada siwon oppa tentang perikahanku mungkin itu lebih baik

……………………….

Nexxtttt……….

 

Yang kena tag tau yang gk sengaja

RCL yya mianhae kelamaan banyak tugas jadi baru publish sekarang hehe…

Kamsahamnida udah mau baca^^

I am Sorry,,

Annyeong haseyo….

Ini lanjutan art yang kemarin maaf kalau ceritanya gaje,, gak nyambung dan sulit dimengerti maklum penulis amatiran silahkan dibaca..

Banayak tyepo bertebaran…….

 

Author              :  Dian a.k.a Park Hyun Mi

Cast                  :   Park Hyun Mi a.k.a Hyumi

                           Choi Siwon a.k.a Siwon

                           Lee Donghae a.k.a Donghae

  Yoon Soo Hee a.k.a Sohee

Rating              :  One Shoot / Cepat.

Genre                :  Sad Romance

 

Aku membungkukan tubuhku memberi hormat padanya kulirik namja itu lewat sudut mataku dia membalikan tubuhnya menghadapku aku pun bangkit untuk menghadapnya……

Namun,, kebangkitan malah membuatku terpaku dia juga sama terpakunya melihatku namun kemudian terlihat ujung bibirnya tertarik membentuk senyuman dia berjalan melangkah dengan perlahannya ke arahku yang masih terpaku menatapnya

“apakah dia siwon oppaku??!”batinku bertanya –Tanya.. tiba2 memori tentangnya semuannya kembali tergambar jelas di otakku berputar bagaikan sebuah video

“hyumi sadarlah itu tidak mungkin dia sadarlah”batinku.. aku menggeleng-gelengkan kepalaku bermaksud menjernihkan kepalaku ,, mungkin aku terlalu merindukannya saat ini hingga wajah seseorang pun bisa berubah

“hyumii”desahnya memanggil namaku yang membuatku terkejut karenanya

“siapa kau??!”kalimat itu begitu saja melontar dari mulutku,, tatapannya berubah sendu sambil terus berjalan mendekatiku

“begitu cepatnya kah kau melupakanku”suaranya terdengar sedih aku terus mencoba berfikir jernih dan tidak langsung beranggapan kalau dia siwon

“aku senang bertemu lagi dengamu disini setelah cukup lama hyumi”ucapnya hingga dia berhenti tepat dihadapanku wajahnya hanya beberapa centi dariku

“siwon oppa”panggilku yang membuatnya tersenyum mataku mulai berkaca-kaca tanganku beralih untuk menyentuh pipinya dan mengusapnya lembut

“kau mengingatku sekarang”dia menatapku sambil tersenyum senyumannya yang lembut

“be-benarkah”tanyaku terbata-bata

“ne-ini aku”desahnya berbisik,, aku langsung memeluknya rasa rindu ini sudah tidak bisa terbendung lagi aku memeluknya erat-dia membalas pelukanku tak kalah eratnya ada sebuah kerinduan yang teramat didalamnya sama sepertiku yang benar2 sangat merindukannya

“kau sudah berjanji padaku”tiba2 dia melepaskan pelukannya dan beralih menatapku yang kemudian menunduk

“mian-mianhae”ucapnya menunduk tanpa melihat ke arahku,, aku mendesah kesal

“kau tau oppa,, aku kecewa padamu –sangat kecewa lebih tepatnya”dia mendongkakan kepalanya menatapku, aku menatapnya kesal

 “mianhae… aku mempunyai alasan kenapa aku melanggar janjiku sendiri”belanya dan menatapku sendu

“wae??! Jelaskan padaku”desakku, dia beralih dariku menghela nafas panjang dan kemudian kembali menatapku

“tidak sekarang-tapi aku pasti akan memberitahukannya padamu semuanya”ia berjanji

“aku ingin tau sekarang.. kau tau oppa-semuanya jadi marah padamu-appa-eomma-semuannya kecewa-bahkan appa kelewat benci padamu”ucapku beralih untuk memandang ke arah lain

“ini semua memang salahku”ucapnya merasa bersalah -memalingkan wajahnya dariku

“kalau begitu jelaskan padaku-sekarang”desakku lagi

“tidak sekarang-tidak ditempat ini-sepulang kerja aku akan menemuimu dan memberitahu semuanya”ucapnya berusaha meyakinkanku dia mengecup pucuk kepalaku lembut terasa sebuah kecupan yang penuh dengan kerinduan kemudian dia melepaskannya dan menatapku

“arraseo”desahku pasrah   “kalau gitu tolong tanda tangani berkas itu aku harus memberikannya pada atasanku”ucapku dia memandangku dan tersenyum-mengangguk dan kemudian memelukkuyang membuatku terkejut dan jantungku berdetak dengan kencangnya saat dia memelukku tiba2

Jujur aku kesal bahkan kecewa padanya ingin sekali aku memukulnya ataupun menonjoknya dengan keras tapi aku akui kerinduan dan kegembiraan-kesenangan yang luar biasa membuatku melupakan semuanya

“aku mencintaimu hyumi dari dulu tidak pernah berubah-sedikitpun-aku benar2 merasa bahagia yang luar biasa dapat bertemu denganmu disini-aku sangat berterimakasih pada tuhan telah mempertemukan kita kembali”kalimatnya terdengar sangat tulus aku tersenyum dalam pelukannya aku ingin menangis kalau saja dia tidak melepaskan pelukannya ini…dia menarik tanganku lembut ke arah tempatnya dia duduk dan mendatangani berkasku dan memberikannya padaku

“aku menantinya-janjimu untuk menceritakannya”aku mengingatkan dia tersenyum mengangguk yang kemudian aku keluar dari ruangannya-tidak mau terlambat memberikan berkas ini pada atasanku karena akan disebar ke kantor bagian

@

Aku membereskan pekerjaanku dengan cepat jam sudah menunjukan pukul lima waktu seoul sudah saatnya pulang aku mampir ke toilet bermaksud merapikan diriku -lucu rasanya berdandan rapih untuk namja yang akan menjelaskan kesalahannya padaku

“cantiknya-kau seperti ingin bertemu dengan pacar pertama”ucap sohee yang tiba2 sudah berada disampingku aku menoleh dan tersenyum malu padanya

“tidak usah malu begitu aku juga sering mengalaminya-jantung terasa berdebar tidak karuan-cemas-namun hal itu sangat menyenangkan”ceritanya padaku yang terlihat sangat berpengalaman

Yoon Sohee dia adalah teman sekantorku-dia bekerja cukup lama disini umurnya lebih tua dariku 2 tahun seumuran dengan donghae oppa dan sudah ku anggap seperti eoniku  sendiri-aku menyukainya dia sangat bersahabat dan sangat menyenangkan dalam segala hal aku nyaman bila sedang berada didekatnya dia juga tidak luput dari curhatanku dia tempat untuk curhat yang sangat menyenangkan tingkahnya yang keibuan membuatku sangat nyaman

“kau dijemput oleh Yoonjae”tanyaku yang sebenarnya sudah tau jawabannya

“kau bertanya yang seharusnya kau sudah tau jawabannya”ucapnya masih dengan mengoles bibirnya dengan lipstick

“hehe”nyengirku mendengar pernyataanya

“sampai nanti aku duluan…bye hyumi “sapanya ceria yang pergi meninggalkanku aku juga harus bergegas

@

Aku berjalan cepat keluar melirik ke segala penjuru mencari sesosok namja yang berhutang janji padaku hingga aku menemukannya melaimbai tersenyum padaku bersandar pada mobil van hitam miliknya.. aku berlari menghampirinya

“sudah lama”tanyaku saat sampai disana

“baru saja-masuklah”dia membuakakan pintu mobil dibagian penumpang untukku sambil memamerkan senyumannya hangat

Dia masuk duduk ditempat pengemudi dan mulai melajukan mobilnya kami pergi dalam keheningan sesekali dia melirikkku lewat sudut matanya dan tersenyum

“sudah berapa lama kau diseoul??!”tanyanya memecahkan keheningan

“eohh”aku berbalik padanya

“sudah hampir 4 bulan-belum lama”aku tersenyum menatapnya begitu juga dengannya yang kemudian kembali focus ke jalanan keheningan kembali menyelimuti kami hingga tak lama kami sampai disebuah restaurant mewah……. Siwon oppa turun duluan mengitari mobil untuk membukakan pintu untukku

“ayo”ajaknya sambil mengulurkan tangannya padaku dan tersenyum lembut aku suka perlakuannya yang lembut-dia menarik tanganku menuntunku kedalam restaurant kami duduk kami duduk berhadapan disudut yang menghadap jendela seorang pelayan restaurant menghapiri kami menuangkan sebuah anggur  lalu pergi beberapa detik kemudian pelayan kembali menghampiri kami dan mencatat pesanan kami dan berlalu

“tuan choi kau berhutang penjelasan padaku”desakku …. Siwon melihat rasa penasaran dimataku dia hanya tersenyum walaupun matanya terlihat sendu

“arraseo mulai darimana kita??!”tantangnya aku meneguk minumanku sebelum mulai merentetkan pertanyaan diotakku yang tidak sabar aku keluarkan

“kenapa kau tidak menempati janjimu padaku??!”pertanyaan pertamaku keluar dia tampak berfikir saat akan menjawab pertanyaanku

“haaah”desahnya raut wajahnya terlihat menyesal matanya menatapku sendu yang kemudian menunduk

“mianhae…. Aku memang pantas dihukum-karna tidak menepati janjiku sendiri…. saat aku sampai diseoul ternyata appaku menghubungiku untuk menemuinya dibandara incheon-aku menyusulnya sampai disana aku disuruh langsung terbang ke LA untuk melanjutkan studiku sebelum benar2 memegang kendali perusahaan tadinya aku ingin mengabarimu lewat message-belum sempat aku mencari ponselku diransel aku sudah diseret appaku menuju pesawat—sesampainya di LA aku kehilangan ponselku”jelasnya ini cerita ini sungguh membuatku sulit untuk percaya

“setelah kuliah masih ada waktu 2 tahun kenapa kau tidak datang??!”tanyaku sambil menatapnya kesal

“bukankah kau menyuruhku untuk focus dalam mengembangkan perusahaan appa kau menyuruhku menjadi orang hebat-aku memegang teguh pernyataanmu waktu itu”

“dan kau masih tidak datang”

“aku datang untuk mencarimu tapi kau tidak disana”suaranya melemah menatapku na’ar aku memalingkan wajahku darinya

“aku bertanya pada tetanggamu katanya kau pindah dan tidak ada yang tau kemana kau dan keluargamu pindah”

“dan setelah itu kau tidak mencariku jangan salahkan aku untuk pindah tempat tinggal”

“mianhae”ucapnya dan menundukan kepalanya

“apakah hanya itu yang bisa kau katakana oppa??”ucapku geram melihatnya ku palingkan wajahku airmataku menetes…. Tangan kekarnya meraih pipiku mengusapnya lembut dan kemudian menyeka air mataku dia tersenyum walaupun raut wajahnya terlihat menyesal

“aku ingin kita mulai dari awal.. kau dan aku seperti dulu menempuh hari-hari bersama-aku ingin kau salau berada didekatku-aku tidak mau kehilanganmu lagi hyumi-aku benar2 tidak sanggup-tidak untuk sekali lagi kau pergi”janjinya tulus tatapannya terlihat meyakinkan dan tulus aku tersenyum sungguh membuatku bahagia hatiku terasa senang mendengarnya-dia meraih tanganku dan ditaruhnya diwajahnya dia memejamkan mata merasakan lembut tanganku diwajahnya

Aku melihat cincin ditanganku cincin pertunanganku dengan donghae membuatku tersadar dengan cepat aku menarik tanganku dari wajahnya dia melihatku bingung –tiba2 pelayan datang membawakan pesanan kami –diam2 aku bersyukur ini membuat kami lupa dan tidak akan membahas nya

“makanlah kau pasti lapar”ucapnya lembut aku tersenyum dan mulai makan mengisi perutku yang sejak tadi cacing diperutku sudah berharlemshake untuk diisi namun karna penjelasan siwon membuatku enggan

@

Selesai makan siwon mengantarku pulang dan berhenti tepat didepan gedung apartemenku aku harap donghae oppa belum pulang dan melihatku bersama siwon

“kau tinggal disini??”Tanya siwon padaku,, aku tersenyum ke arahnya

“ya”jawabku, sesekali aku melihat kesekitar mencari sosok donghae

Sungguh aku takut dia berada disini dan memergokiku bersama siwon

“sudah malam,, aku harus masuk”ucapku tidak enak padanya

“ya.. sudah malam masuklah”ucapnya sambil tersenyum dan aku membalas senyumannya kemudian berbalik

“hyumi”panggilnya lembut yang membuatku menghentikan langkah dan berbalik ke arahnya

“iya”jawabku tersenyum padanya

“besok jangan terlambat-selamat malam”dia tersenyum memperlihatkan sederetan giginya padaku akupun membalasnya mengangguk dan tersenyum yang kemudian melanjutkan langkahku

Sesampainya didalam aku langsung bergegas menuju lantai 5 kamar 259 tempatku tinggal sebelum masuk aku melirik ke apartemen tunanganku donghae

Entah sejak kapan aku melangkah menuju apartemnnya hingga sekarang aku sudah ada dihadapannya

“apakah donghae sudah pulang??!!”gumamku,, ku lirik jam tanganku waktu masih menunjukan pukul 9 malam,, aku putuskan untuk masuk ke apartemennya mungkin menyiapkan makan malam

Ku arahkan telunjukku untuk menekan tombol2 yang tertera di samping pintu kombinasi nomor rahasia yang sangat aku hafal untuk membukanya donghae memberitahukanya padaku sehari setelah membeli apartemen tersebut

Rumahnya masih gelap mungkin dia belum pulang,,ku taruh tasku disofa putih empuk miliknya dan langsung melangkah menuju dapur untuk memasakan makan malam untuknya

Sudah hampir setengah jam aku berkutat dengan barang2 dapur hingga tiba2 ada sepasang tangan kekar yang bertengger dipinggangku dan sebuah dagu yang bersandar di pundakku membuatku sedikit risih atas perlakuannya

“oppa lepaskan,, kau tidak lihat aku sedang memasak”dustaku selembut mungkin agar tidak ketahuan nada jengkel pada suaraku

“aku tidak mau,, ini sangat nyaman bagiku”jawabnya masih tetap berada dibelakangku dengan perlakuannya terhadapku

“baiklah terus saja lakukan.. tapi jangan salahkan aku bila makanan ini akan berwarna rasanya”ucapku ketus mungkin dia tau terdengar dari nadaku yang sedikit marah dia melepaskan pelukannya dan menarik dirinya walaupun tetap berdiri dibelakangku

“masih lama??”gumamnya,, aku menoleh dan mendapati bibirnya yang manyun dan membuatku tertawa atas ekspresinya yang lucu

“hahahahahaha…….. oppa harusnya kau lihat wajahmu yang cemberut itu.. kau terlihat lucu”tawaku meledak yang membuatnya ikut tersenyum

“kau terlihat seperti pingky”ucapku masih terus tertawa sambil mengiris paprika dan sesekali melirik ikan yang sedang ku goreng yang belum matang

“pingky… siapa dia??! Apakah dia lebih lucu dan tampan dariku??!”tanyanya penasaran dengan ekpresinya yang terus dibuat2 membuatku terus tertawa karenanya

“pingky-masa kau tidak tau”

“hmm”

“babi pink milik tuan han… jangan bilang kau lupa”jawabku sambil menatapnya yang kemudian berpaling membelakanginya kembali pada masakanku yang belum matang

“babi milik tuan han-yang gemuk dan pemalas itu-yang kerjanya tidur setiap waktu”

“jangan bilang aku harus mendreskripsikannya padaku”

“kyaaaa~~~~ beraninya kau menyamakanku dengan babi menyebalkan itu-rasakan amarahku ini nona park”ancamnya dan langsung mengelitikku tanpa ampun

“aaa…. Oppa hentikan aku mohon aku sedang memasak”teriakku minta ampun dia mengabaikan teriak minta ampunku dan terus melanjutkan aktifitasnya yang membuatku kegelian

“oppaaaaaaaa…….ahhh”teriakku lagi dan kemudian berlari ke ruang tamu berputar2 diantara sofa menghindarinya yang terlihat terobsesi untuk membuatku kegelian

“apa kau sudah mulai menyesal sekarang”

“tidak”

“ohh… baiklah-aku tidak akan melepaskanmu”tegasnya dan kembali mengejarku tiba2 tanganku tertarik olehnya hingga kami terjatuh di atas sofa dimana aku berada diatasnya dan dia dibawahku aku terkejut dan menatap metanya yang sedang terbuka tiba2 perasaanku berubah canggung aku berusaha bangkit namun donghae oppa menahan tanganku dia menatap mataku dalam wajahnya terlihat focus dan melirik ke  arah bibirku perasaanku berubah menjadi rasa khawatir aku merasa tidak enak

Aku tidak pernah mencintainya dalam hidupku menerima pertunangan ini hanya semata-mata karna aku menghormati keputusan appaku

Bibirnya mulai mendekatiku aku meronta namun dia tidak menggubris masalah itu dan tetap melanjutkannya

“oppaaa”desakku dia pun tersadar dan melepaskanku dengan cepat aku bangkit begitu juga dengannya kai sama2 terdiam suasana menjadi canggung –sangat………. Aku menepuk jidatku terkejut-masakanku secepat kilat aku berlari

@

“kau benar2 koki yang sangat berbakat”puji donghae saat kami sudah duduk dimeja makan dia duduk tepat dihadapanku memandangku dengan senyum mengejek… donghae mengangkat ikan goreng yang gosong dengan tangannya dan menatapku

“apakah ini bisa dimakan??”tanyanya polos

 “tidak.. itu tidak bisa dimakan kalau kau makan kau akan langsung mati-dan jangan disentuh ikan itu mengandung radioaktif-kau puas”ucapku kesal dan kemudian menatap tv dihadapanku

Donghae yang menyadari raut wajah kesalku langsung menaruh ikan itu kedalam piringnya kembali dia menaruh tangannya dimeja dan menaruh dagunya disana sambil menatapku –bibirnya tersenyum melihatku yang membuatku menatapnya kesal dan kembali memandang tv

“kau marah”tanyanya masih dengan senyum disudut bibirnya

“ani”jawabku singkat

“kau marah”ucapnya lagi

“ani”

“kalau tidak tersenyum lah untukku..eoh”perintahnya aku pun melihat ke arahnya dengan malas dan nyengir dihadapannya

“aku tidak marah-makanlah”ucapku dengan lembut meyakinkannya kalau aku tidak marah dia pun menyendokan nasi kedalam mulutnya yang kemudian menatapku bingung-mungkin karena aku tidak makan bersamanya

“kau menyuruhku makan tapi kau malah tidak makan”tanyanya

“aku tidak lapar”jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari tv

“makan”perintahnya dengan menyendokan nasi dan mengarahkannya ke mulutku aku pun menatap sendok itu kemudian beralih ke matanya

“tadi aku sudah makan-sohee mengajakku makan malam bersamanya karna dia habis dapat arisan jadi dia mengajakku makan bersama”aku meyakinkan –dia mengangkat alisnya sebelah terlihat bingung atas penjelasanku

“ohh…arraseo- dia baik sekali”ucapnya yang kemudian menyendokan makanan ke dalam mulutnya sambil sesekali tersenyum ke arahku

@

Keesokannya aku langsung bersiap kembali pada rutinitasku donghae mengantarku pergi ke kantor kami pergi dalam diam seperti biasa donghaelah yang selalu memulai pembicaraan

Sesampainya dikantor aku langsung disambut dengan kertas-kertas diatas mejaku…..

“seperti biasa hyumi”ucap sohee yang membalikan bangkunya menghadapku

“hah… pastinya”jawabku sambil mendudukan diriku

Kamipun mulai beraktifitas seperti biasa tiba2 siwon melewati kami dia tersenyum padaku aku pun membalasnya dan membuat sohee yang berada disebelahku menatapku bingung dengan segudang perntanyaan dibenaknya

“kalian kelihatan akrab”ucapnya sambil menatapku

“apa salah bila seorang pegawai tersenyum dengan atasannya”

“tapi hanya saja kalian terlihat sudah saling mengenal lama-aku tidak pernah melihat presdir tersenyum hangat seperti itu-anehh…….”gumamnya yang membuatku tersenyum mendengarnya

@

Jam terus berputar hingga waktunya makan siang seperti biasa aku- sohee-dan salah satu teman namjaku baekhyun  akan makan siang bersama sesampainya disana kami mengambil makanan dan kemudian berjalan menuju tempat kosong

“boleh aku bergabung”Tanya seseorang sari arah sampingku yang membuat kami mendongkakan kepala melihatnya

“ahh…silahkan presdir”sambut sohee antusias tidak denganku yang masih terkejut atas kedatangannya siwon memilih duduk disampingku karna disamping hyumi sudah ada baekhyun

Aku memiringkan kepalaku menatapnya bertanya sedang apa dia disini namun siwon hanya tersenyum melihatku aku kembali melihat sohee dan baekhyun yang menatapku sambil bertanya – Tanya

“mianhae.. kalau kedatanganku membuat kalian tidak nyaman”ucap siwon merasa tidak enak saat melihat tatapan baekhyun dan sohee yang kebingungan

“gwenchanayo presdir… bukankah wajar2 saja bila seorang presdir duduk dengan pegawainya”ucap baekhyun tersenyum

Aku hanya tersenyum saat melihat sohee menatapku

Kami berempat memulai menikmati makan siang kami dengan percakapan2 biasa setelah makan kami kembali ke pekerjaan kami

“hyumi ceritakan padaku-kalian sudah saling mengenal atau bagaimana??!!”tanyanya

“yya kami sudah saling mengenal cukup lama”jawabku sambil berkutat dengan laptopku

“sejak kapan??! Sejak kapan kalian saling mengenal??!”tanyanya kemudian

“sejak kelas 8”ucapku malas dengan percakapan ini

“memangnya kalian pernah satu sekolah??! Lalu apakah kalian berteman atau mantan atau kalian pernah saling menyukai”

“aku harus bekerja saat ini nanti saja aku ceritakan- Okehh!!”aku berjanji sambil menatapnya

“okk”ucapnya yang kemudian berbalik kembali bekerja….. aku menggeleng tidak percaya dengan rasa penasarannya padaku

@

Waktu sudah menunjukan pukul 17.00 waktu seoul waktunya pulang. Aku dan sohee berjalan keluar

“hyumi presdir menghampirimu”ucap sohee padaku yang membuatku menoleh ke arahnya aku mengikuti arah pandang sohee dan melihat siwon berjalan ke arah kami

“boleh aku yang mengantar hyumi pulang”pintanya sambil tersenyum ke arah sohee

“tentu saja boleh”sohee melihat ke arahku sekilas dan mengangguk setuju

“ayo”ajak siwon sambil menarik tanganku lembut kea rah mobilnya yang terparkir tidak jauh dari kami

“sohee aku duluan”teriakku sambil melambaikan tangan padanya- dia menatapku tidak percaya dan membalas lambaian tanganku dengan ragu

Siwon membukakan pintu mobilnya untukku dan kemudian masuk kebagian pengemudi dan melajunya

Menuju apartemenku……..

 

Nexttt……………

 

Yang kena tag tau yang gk sengaja

RCL yya mianhae kelamaan banyak tugas jadi baru publish sekarang hehe…

Kamsahamnida udah mau baca^^

 

Really,, I Love You

Author              :  Dian a.k.a Park Hyun Mi

Cast                  :   Park Hyun Mi a.k.a Hyumi

                           Choi Siwon a.k.a Siwon

                           Lee Donghae a.k.a Donghae

   Yoon Ji Sun a.k.a Jisun

Rating              :  One Shoot

Genre                :  Sad Romance

 

Hyumi Pov

Sudah 7 tahun namjaku meninggalkanku pergi menuju seoul untuk meneruskan perusahaan appanya  mesih jelas teringat saat dia memintaku untuk ikut dengannya namun dengan lembut aku menolaknya walaupun aku berat menerima kenyataan bahwa dia akan meninggalkanku namun aku tidak mau aku tau dia pergi untuk menjadi orang hebat dan membantu appanya menjalankan perusahaan…

Flashback pov

Hari ini adalah musim salju,, salju turun dengan indahnya,  Aku dan namja chinguku, choi siwon tengah berjalan menyusuri sebuah danau dia menggenggam tanganku erat dapat kurasakan kehangatan yang jelas mengalir merasuki tubuhku, sesekali aku menoleh ke arahnya begitu juga dengannya yang kemudian tersenyum menampakan kedua lesung pipinya yang menjadi favoritku

“kau harus istirahat kita duduk disini saja”aku hanya mengangguk bermaksud menyetujui ajakannya padaku

Dia duduk tepat disampingku menarikku agar berada dipelukannya dan terus menarikku agar terus dekat padanya memberikan kehangatan dimana cuaca semakin dingin, kusandarkan kepalaku pada dadanya yang bidang mencium aroma fermonomnya yang sangat menyeruak membuatku nyaman dipelukannya

“aku ingin mengatakan sesuatu”ucapnya sambil mengelus pucuk kepalaku lembut dan dapat kurasakan dia mengecup pucuk kepalaku

“katakanlah oppa”gumamku menunggu kalimat darinya sesuatu yang akan dia bicarakan

“2 hari lagi aku akan pergi ke seoul”aku terdiam sesaat terkejut saat mendengarnya dia akan meninggalkanku

“berapa lama??”tanyaku

naegggaaa…. Moreuda (akuuu… tidak tau)”ucapnnya kemudian aku kembali terdiam mencerna kata-katanya yang seakan menusukku aku bangkit dan menyandarkan diriku pada bangku yang kami tempati

“kau…….    akan meninggalkanku”tanyaku “hah… apa yang aku katakan aku tau dia pergi bukan untuk main-main melainkan membantu appanya menjalankan perusahaan nya yang ada diseoul”batinku menolak

“ikutlah denganku ke seoul”dia menatapku dan menggenggam tanganku erat menunggu jawaban dariku aku menatapnya yang kemudian menunduk

“aku tidak bisa”ucapku pelan

“wae,, ikutlah denganku kita pergi bersama kau bisa tinggal dirumah orang tuaku aku punya adik perempuan yang nanti akan menemanimu eommaku juga akan menemanimu saat aku pergi, jadi  aku bisa menjagamu .. aku mohon ikutlah denganku hanya kau satu – satunya yang aku inginkan untuk berada disampingku

 aku ingin kau selalu berada disampingku,, biarkan aku membawamu pergi bersamaku …ikutlah denganku.. aku mohon hyumi-ah,, a…aku mencintaimu”ucapnya dia menarikku  kedalam pelukannya tak lama dia melepaskannya dan menatapku dalam

Tanganku terangkat beralih ke pipinya dan menatapnya dalam, tersenyum dengan lembut meyakinkan padanya bahwa aku tidak apa-apa

“pergilah… aku akan menunggumu,, kau harus pergi untuk membantu appamu maka pergilah namun bila nanti tiba saatnya pulang maka pulanglah.. pulang dengan membawa nama,, sebuah nama besar yang dimana meraihnya harus butuh sebuah perjuangan keras tapi kau harus selalu ingat bahwa aku akan selalu menunggumu”

Dia kembali menarikku kedalam pelukannya tak terasa buliran air mata jatuh dipipiku perpisahan ini terlalu mengharukan buatku

“aku berjanji akan selalu mengingatmu dan aku berjanji, aku akan kembali,,, aku pasti kembali untuk membawamu bersamaku”

siwon oppa melepaskan pelukannya dan menatapku dia menyentuh pipiku menyeka air mataku dengan ibu jarinya mengusapnya lembut dengan perlahan mendekatkan wajahnya padaku aku menutup mataku  merasakan nafasnya yang menerpa wajahku dan merasakan kecupan manis didahiku

“ya tuhan aku mohon buat dia selalu ingat padaku”harapku

Flashback Pov End

“sepertinya perkiraanku salah berfikir bahwa dia pergi hanya 3 sampai 4 tahun semua itu salah sudah 7 tahun dia pergi meninggalkanku aku selalu berfikir positif berfikir bahwa dia akan selalu mengingatku bahkan akan kembali menjemputku untuk pergi bersamanya ke seoul sepertinya hanya akan menjadi sebuah kenangan belaka”

@

Aku membereskan beberapa baju ku mengemasinya kedalam koper

“kau sudah berkemas”tanya eomma  yg tiba-tiba sudah berada diambang pintu kamarku aku tersenyum ke arahnya dan mengangguk

“eomma”gumamku tersenyum eomma menghampiriku yang masih tengah berkemas

“saat sampai diseoul cepatlah hubungi eomma agar appa mu tidak khawatir hum…”aku tersenyum appaku memang sedikit protektif denganku mungkin karna aku anak satu-satunya dikeluarga ini

“kalau sudah siap cepatlah kalau tidak kau akan ketinggalan bis bagaimana”

“arraseo”ucapku semangat

Setelah berkemas tanpa menunggu lama kami berangkat menuju terminal biske arah seoul

“ jaga putriku ini baik-baik”tegas appaku yang membuatku malu

“appa jangan membuatku malu aku sudah besar”ucapku sedikit cemberut

“tenang saja appa aku akan menjaga gadis kecil ini dengan baik percayakan dia padaku

“jaga dirimu nak,, menantu aku titip putriku ini dengan baik”ucap eomma memelukku

“arraseo eomma”balasku

“aku pasti akan menjaganya.. kalau begitu kami pergi dulu”aku dan donghae langsung memasuki bis dan bersiap untuk menuju tempat tujuan kami

Author pov

Aku dan lee donghae adalah teman selama 6 tahun ini setelah kepergian siwon dia yang menemaniku dan menjadi bagian dari diriku appa dan eomma kami memutuskan untuk menjodohkan kami berdua sudah ratusan kali aku menolak perjodohan ini dengan alasan ada orang lain yang aku cintai namun appaku bersih keras setelah tau bahwa namja itu adalah siwon  appaku menyuruhku untuk melupakannya dan memulai hidup bersama lee donghae teman sekaligus calon suamiku setelah genap ke 7 tahun aku menunggu hingga akhirnya aku menyetujui perjodohan ini dengan syarat tidak cepat2 untuk melangsungkan pernikahan dan appaku menyetujuinya dengan syarat bahwa kami harus terikat dalam sebuah pertunangan…

Sebuah cincin perak di jari kami adalah sebuah simbol bahwa kami sudah bertunangan…

Aku memutuskan untuk pergi ke seoul dengan alasan belajar hidup mandiri begitu juga dengan donghae yang memutuskan mengembangkan perusahaan restaurant milik appanya sedangkan aku memilih bekerja sebagai karyawan sebelum akhirnya aku terikat dalam sebuah pernikahan

Author Pov End

-.-

Seoul, 19.00 KST.

Sesampainya di seoul kami langsung bergegas menuju apartemen yang aku dan donghae akan tempati

Kamar 259 Hyumi apartemen…

“hah…. akhirnya kita sampai juga”donghae membanting tas nya dan menyandarkan drinya pada sofa apartemenku dan memejamkan matanya

“hei.. sadarlah apartemen mu ada disebelah tuan lee”dia terbangun dan menatapku

“hah… kau mengusirku nona park??! Kejamnya”dia cemberut sambil mengembungkan pipinya yang terlihat gemas bagiku

“ckkkck.. siapa bilang aku mengusirmu aku hanya bilang kembalilah ke apartemen mu sendiri”tegasku padanya

“aku tidak mau!!”ucapnya yang kembali memejamkan matanya,,

“kau ini..”decakku,, aku menatapnya dengan senyum evil diwajahku haha..

-,-

“kyaaaaaa….. hyumi-ah kau kejam sekali”protesnya saat aku mendorongnya ke luar apartemen ku

“aku lelah kembali ke asalmu lee donghae… ueeeeee”ledekku dan langsung menutup pintu apartemen ku

“yaaaakk~ hyumi-ah kau tega sekali aku juga lelah sama seperti mu tidak bisakah aku menginap hanya untuk malam ini saja.. kau tega sekali denganku calon suamimu  yang tampan ini, apartemen ku sangat jauh bahkan aku tidak tau dimana, aku tidak mungkin mencarinya dengan keadaan lelah seperti ini”inilah salah satu ciri khasnya bertingkah kekanak-kanakan yg kadang membuatku kesal walaupun terlihat sangat menggemaskan

dia menggedor-gedor pintu apartemenku

Clekk..

“apa kau bilang??! Jauh….!!!! jelas – jelas jaraknya hanyalah 10 langkah dari pintu apartemen ku”protesku sambil menunjuk apartemennya yang tidak jauh dari apartemen yang ku tempati

“hah… ehehehe”dia nyengir saat mendengar protesku sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal aku kembali menutup pintu apartemenku

“Yak~ hyumi-ah arraseo,, malam ini saja aku mohon,, bagaiman kalau dikamarku ada hantunya kau tau aku takut dengan hantu”

Ceklek..

“aku tau kau tidak akan tega meihatku seperti ini”ucapnya dan berjalan ke dalam aku menahannya

“mau kemana kau aku hanya ingin memberikan ini hoo..”aku melempar tasnya agar dia tidak menerobos masuk kedalam apartemenku dan menutup pintunya cepat

“hyumi-ah… arraseo aku pergi … yeoja menyebalkan”rutuk donghae  yang kemudian masuk kedalam apartemennya

Saat merasa sudah tidak ada tanda-tanda donghae hyumi melongok ke arah luar apartemennya memastika tidak ada donghae disana

“ternyata dia sudah pergi hahaha… dasar namja aneh”tawaku

@

Pagi ini aku bangun dan langsung bergegas untuk pergi bekerja pada sebuah perusahaan ternama di korea selatan

Aku  membuka pintu kamar apartemenku  dan menatap apartemen donghae yang terlihat sangat sepi..

“apa dia sudah berangkat??!!!”gumamku,, aku melangkahkan kakiku menuju aparteman donghae dengan perlahan menempelkan telingaku pada pintu apartemennya bermaksud mencari tahu namun tiba2 pintu itu terbuka dengan sigap aku  menarik diri dan mendapati donghae yang tengah menatapku aneh

“sedang apa kau didepan pintu apartemen ku??!”tanyanya sambil menatapku aneh

“aa….a…aku ..aku ingin mengajakmu pergi bersama .. yya pergi bersama apa tidak boleh??!”jawabku

“hah..”dia tersenyum dan berjalan mendahuluiku menuju sebuah lift aku pun mengikutinya

@

“donghae… bagaimana malammu apakah kau tidur nyenyak??!!”tanyaku sambil mengikuti langkah kakinya yang lumayan cepat

Brukk!!

Tanpa sengaja aku menabraknya yang tiba2 berhenti dia membalikan badannya dan menghadapku

“kau kira aku tidak bisa tidur orang pembarani sepertiku apa yang aku tidak bisa”sombongnya padaku

sombong sekali kau… jelas-jelas tadi malam kau memohon untuk tidur di apartemenku”

“hyumi-ah ,, malam ini saja aku mohon,, bagaiman kalau dikamarku ada hantunya kau tau aku takut dengan hantu… ”ledekku sambil memainkan mimic suaraku

“siapa bilang aku takut hantu… aku tidak bicara seperti itu”bohongnya

“kau bilang”

“tidak”

“hihihihi…. lee donghaeeee…. lee donghaeee”ledekku sambil membuat-buat suaraku untuk menakutinya bukannya takut dia malah menatap aneh padaku

“kyaaaa..~ sini kau park hyun mi…”teriaknya yang membuatku lari hingga membuatnya mengejarku

“hahaha meledeknya membuat kesenangan tersendiri buatku”batinku

@

Sesampainya aku di perusahaan tersebut aku pun langsung menuju sebuah recepsionist untuk mencari seseorang yang harus ku temui

“annyeong haseyo nona aku ingin bertemu dengan tuan park jung soo apakah dia ada??aku sudah buat janji dengannya”tanyaku sopan

“nona park hyun mi benar,, anda sudah ditunggu diruangannya dilantai 5”

“arraseo,, kamsahamnida”aku membungkukan badanku memberi hormat padanya dan langsung bergegas menuju ruang tuan park untuk bertemu dengannya

Lantai 5..

“permisi tuan?? Anda tuan park jung soo,, nama saya park hyun mi”ucapku sopan sambil membungkukan tubuhku memberi hormat

“nona park mulai lah bekerja hari ini juga”

“mwo!! Arraseo”

@

3 Bulan kemudian…

“heii… tuan presdir choi sudah kembali”bisik para karyawan

“mwo!! Tuan choi sudah datang??”

“benar”

-.-

“annyeong presdir??”

“selamat pagi presdir choi”

Ceklek

“annyeong haseyo presdir choi anda mencari saya??”tanya tuan park saat berada diruangan presdir

“ne.. duduklah”

_<_

“bagaimana kondisi perusahaan saat aku pergi”Tanya siwon sambil melihat beberapa berkas

“kita lumayan mengalami kesulitan saat sedang mengekspor barang beberapa bulan yang lalu karna padatnya permintaan dari luar namun semuannya sudah kembali normal”

“baguslah kalau begitu,, apa ada lagi??”

“hmmm… kami baru saja merekrut beberapa karyawan dan semuannya memenuhi standart perusahaan,, kinerja mereka sangat bagus bahkan saat melakukan pengeksporan barang mereka dapat ikut membantu saat beberapa pegawai sedang cuti

 itu saja semuannya masih terkontrol dengan baik”

“arraseo kau boleh pergi”

@

“hyumi tolong antarkan ini ke bagian gudang dan suruh dia melaporkan pengeluaran pada akhir bulan ini”ucap nyonya kim sambil memberikan sebua arsip padaku

“arraseo nyonya kim”ucapku yang kemudian bergegas

Ku langkahkan kakiku menuju sebuah lift

“ahh mianhae aku tidak sengaja”ucapku dengan sedikit menundukan kepalaku meminta maaf karna telah menyenggolnya

“gwenchanayo lain kali berhati-hatilah”ucapnya sambil tersenyum padaku begitu juga aku yang memebalas senyumannya yang kemudian aku masuk ke dalam lift bersama beberapa pegawai lainnya

“siwon oppa”teriak yeoja yang di tabrak hyumi

siwon tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah yeoja tersebut yang tiba2 membuatnya terhenti saat mengarahkan pandangannya ke sebuah lift

“hyumi”gumam siwon sambil menatap yeoja yang tengah memeriksa beberapa berkas di dalam lift siwon berusaha meyakinkan matanya dikedipnya beberapa kali untuk memastikan bahwa apa yang dia lihatnya bukanlah khayalan semata tiba2 pintu lift tersebut tertutup yang membuat siwon sadar dari lamunanya

“oppa apa yang kau lihat??!!”Tanya yeoja itu yang melihat tingkah aneh siwon

“anniya.. ayo”ajak siwon kemudian walaupun sesekali mash mencuri perhatiannya kea rah lift

@

“semua berkas lengkap”gumaku sambil berjalan dan memeriksa beberapa berkas yang tadi sempat jatuh

Brak!!

“ahh”desahku kesal sekaligus terkejut saat mendapati berkas yang sudah ku tata berdasarkan abjad jatuh semua saat mendapati seseorang yang berdiri tanpa merasa bersalah dia tersenyum padaku yang ku balas tatapan jengkel padanya

“mianhae.. engh.. aku bantu”tawarnya

“heii tuan enak sekali kau menabrakku seenaknya kau tau tidak sudah berapa lama aku mentatanya sesuai abjad”

“aku kan tidak sengaja kenapa kau harus marah2 seperti itu padaku”

“hee lee donghae… cepat rapikan “teriakku

-.-

“sudah cepat sini”ucapku sambil meraih beberapa kertas yg sudah kembali dirapikan olehnya

“heii.. lagi pula sedang apa kau disini?!!”tanyaku padanya

“aku ingin mengajakmu makan siang,, aku lapar ayo kita berangkat””dia menarik lenganku

“ehh… aku tidak bisa”

“wae!!”ucapnya terhenti

“aku masih harus memfotokopinya dan memasukannya dalam arsip jadi aku tidak bisa kau saja sana lagi  pula bos sepertimu harusnya dan mengurusi pegawai bukannya kelayapan dan mengganggu pegawai kantor lain”ocehku

“baik.. baikk… tapi kita makan dulu baru aku kembali ke tempatku bagaimana hum.. heii nona lee ayolahhhh…”

“ nona lee enak saja kau memanggilku begitu mengganti marga orang seenaknya “dengusku

“sebentar lagi park akan tergantikan dengan lee camkan itu nyonya”ucapnya aku tersenyum mendengarnya

“jinjja.. aku jadi penasaran”ucap hyumi tersenyum dan berbalik meninggalkan donghae

“kya~~ hyumi”teriak donghae yg kemudian berlari menyusul hyumi

@

Choi Siwon room…

 

“taun park mana data karyawan baru yang tadi aku minta”Tanya presdir choi pada sekertarisnya

“ini dia presdir semuannya ada 5 orang 2 namja dan 3 yeoja”

“baikalah kau boleh keluar.. ahh dan bila ada yang mencariku bilang aku sedang sibuk”tuan park membungkukan badannya bermaksud memberi hormat dan kemudian keluar

Siwon menatap sebuah berkas yang berada di mejanya dengan rasa penasaran yang cukup tinggi

@

“sekertaris park apa presdir ada”ucap hyumi yang langsung melangkah pergi kea rah ruangan presdir choi tuan sekertaris park yang menyadarinya pun langsung bergegas kearah hyumi

“eh… ehh… mau apa kau “sekertaris park merentangkan tangannya didepan pintu presdir bermaksud menghalangi hyumi

“apa yang kau lakukan disini, aku hanya ingin bertemu presdir untuk memintanya menanda tangani berkas ini yang akan langsung dikirim ke caban g lainnya memangnya tidak boleh”

“tidak boleh… pokonya tidak boleh presdir sedang sibuk beliau tidak mau diganggu”ucapnya melarang

“tapi aku harus benar2 bertemu dengannya ini darurat kalau tidak aku akan diomeli atasanku nyonya kim”mohon ku padanya sambil mencoba menerobos masuk

“kau diomelinya .. dan aku bagaimana aku akan langsung pecat oleh  presdir kalau kau tetap masuk”

“kauuu.. bilang pada atasanmu untuk menghadapku kalau dia masih memaksa juga”tegas tuan park

-.-

Siwon menatap kea rah jendela sambil menikmati coffee espresso miliknya sambil memikirkan sesuatu hatinya terlihat resah saat mengetahui salah satu karyawan yang baru bekerja dikantornya adalah yeoja chingunya yeoja yang dulu mengikarkan janji dengannya

“apa yang harus aku lakukan apa kah aku harus sedih atau gembira kau ada disini hyumi sedih karna aku akan terlihat sangat buruk didepanmu dan gembira karna aku akan kembali bertemu denganmu setelah beberapa tahun”batin siwon diliriknya sebuah foto yang tertempel pada sebuah buku

“biarkan aku masuk meminta presdir tanda tangan lalu aku pergi gampang bukan”

“kauuu….  sudah ku bilang berapa kali”teriak sekertaris park

“biarkan dia masuk”teriak siwon dari dalam ruangannya saat mendengar keributan dari arah luar

“ha… dengar apa kata presdir”

“kauu”ucap tuan park  dengan menyipitkan matanya menatap hyumi jengkel

“uuweekk”ledek hyumi yang kemudian melewati sekertaris park

@

“annyeong haseyo”ucapku seramah mungkin sambil membungkukan badanku member hormat

Siwon mencerna suara tersebut tiba2 hatinya bergetar saat kembali mendengar suara yang selama ini dia rindukan dengan perlahan siwon membalikan tubuhnya dan mendapati hyumi yang tengah memberi hormat padanya

Akupun kembali menegapkan tubuhku dan beralih menatapnya tiba2 jantungku terasa berhenti berdegup

 tanganku bergetar saat mendapati namja yang selama ini selalu ku rindukan tengah berdiri dengan tegapnya menatapku

“siwon oppa”gumamku begitu saja dia tersenyum dan berjalan perlahan ke arahku

“hyumi jangan percaya begitu saja mungkin saja ini hanyalah kebetulan semata wajahnya saja yang sangat miripdengan namja mu dulu wajah mereka memang sama tapi bukan berarti itu dia “batinku

Aku mundur hingga saat dia mulai mendekat ke arahku hingga pundakku membentur tembok dan terhenti yang kemudian menatapnya

Dia semakin dekat padaku dan berhenti tepat dihadapanku

“siapa kau??”kata2 itu begitu saja lepas dari mulutku

“begitu mudahnya kah kau untuk melupakanku Park Hyun Mi,”ucapnya yang membuatku menatap sorot matanya yang terlihat sendu

“chagiya”panggilnya kemudian aku menatapnya benarkah kau namja chinguku itu

“oppaaaa”

Siwon tersenyum mendengar ucapanku

“kau ingat padaku”

“siwon oppa”